Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 101

Terkait tudingan bahwa RUU Ciptaker merupakan titipan pemilik modal, politikus PKB tersebut
              mengatakan  bahwa  RUU  itu  usul  pemerintah.  Jadi,  baleg  membahas  apa  yang  disampaikan
              pemerintah Tidak ada titipan dari pihak lain.

              Wakil Ketua Baleg DPR Ach-mad Baidowi menerangkan, hari ini pihaknya akan menyerahkan
              hasil pembahasan dan kesepakatan RUU Ciptaker kepada pimpinan DPR. Soal kapan pengesahan
              dilakukan,  pihaknya tidakbisa  memastikan.  Yang  jelas  baleg  sudah  menyelesaikan  tugasnya.
              "Pembahasan RUU Ciptaker selesai dalam tiga masa sidang sesuai aturan yang ada," ujarnya.

              Tidak semua fraksi yang hadir dalam rapat pembahasan omni-buslaw Sabtu malam itu setuju.
              Duafraksi menyatakan menolak secara tegas, yakni Fraksi Partai Demokrat dan PKS. Keduanya
              menilai masih banyak yang perlu dibahas dengan lebih komprehensif. Anggota Baleg DPRdari
              Fraksi  PKS  Leida  Hanifa  Amaliah  menegaskan,  arah  dan  jangkauan  RUU  tersebut  akan
              berdampakpada lebih dari 78 UU. Atas pertimbangan itu, seharusnya pembahasan tidak bisa
              dikebut begitu saja.

              Senada,  Partai  Demokrat  menilai  pembahasan  RUU  itu  terlalu  terburu-buru  dan  kurang
              mencakup stakeholders yang berkepentingan, yakni rakyat, khususnya pekerja. Wakil Sekjen
              Partai  Demokrat  Irwan  menyatakan,  banyak  pasal  bermasalah  yang  justru  tidak  berkaitan
              dengan lapangan pekerjaan, tapi lebih pada perampasan lahan rakyat semudah mungkin untuk
              proyek strategis pemerintah.

              Irwan menyayangkan pembahasan RUU yang sudah kehilangan roh secara fisiologis, sosiologis,
              dan yuridis di tengah pandemi saat ini. "Walaupun telah disetujui sebagian besar fraksi di DPR,
              adabaiknya presiden tidak melanjutkan pengesahan UU Cipta Kerja ini"

              Pemerintah Tetap Optimistis

              Dari  sisi  pemerintah,  Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  meyakini
              bahwa RUU Ciptaker akan membawa manfaat besar. Terutama untuk mendorong pemulihan
              ekonomi  nasional.  Dia  juga  yakin  RUU  itu  akan  membawa  Indonesia  memasuki  era  baru
              perekonomian global untuk mewujudkan masyarakat yang makmur, sejahtera, dan berkeadilan.
              "RUU  Ciptaker  akan  mendorong  reformasi  regulasi  dan  debirokratisasi  sehingga  pelayanan
              pemerintahan akan lebih efisien, mudah, dan pasti. Dengan adanya penerapan norma, standar,
              prosedur, dan kriteria (NSPK) dan penggunaan sistem elektronik," ujar dia di Jakarta akhir pekan
              lalu.
              Terkait  perlindungankepada  pekerja,  menurut  Airlangga,  RUU  Ciptaker  menjamin  adanya
              kepastian  dalam  pemberian  pesangon.  Pemerintahmene-rapkan  program  jaminan  kehilangan
              pekerjaan (JKP) dengan tidak mengurangi manfaat jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan
              kematian (JKm), jaminanhari tua (JHT), dan jaminan pensiun (JP) serta tidak menambah b eb
              an iuran dari pekerja atau pengusaha.

              "Jaminan kehilangan pekerjaan merupakan bentuk perlindungan terhadap pekerjayang terkena
              PHK.  Dengan  manfaat  berupa  cash-benefit,  up-skilling,  dan  upgrading  serta  akses  ke  pasar
              tenaga kerja. Sehingga bisa mendapatkan pekerjaan bam atau bisa membuka usaha."

              Airlangga  menambahkan,  RUU  Ciptaker  juga  menegaskan  peran  dan  fungsi  pemda  sebagai
              bagian dari sistem pemerintahan. "Kewenangan yang telah ada tetap dilaksanakan oleh pemda
              sesuai  denganNSPKyang  ditetapkan  pemerintah  pusat,"  jelasnya.  Dengan  cara  itu,  Airlangga
              yakin tercipta standar pelayanan yang baik untuk seluruh daerah, (deb/dee/lum/tyo/c9/oni)

              caption: WAKIL PEMERINTAH: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dan Menkum
              HAM Yasonna Laoly saat rapat kerja pengambilan keputusan tingkat I terkait RUU Cipta Kerja
              Sabtu (3/10).


                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106