Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 97

Iqbal  melanjutkan,  ia  sangat  mendukung  omnibus  law  RUU  Cipta  Kerja  karena  mendorong
              investasi masukke Indonesia. Dalam artian, akan banyak proyek penanaman modal di negeri ini
              dan otomatis butuh banyak karyawan. Para pekerja bisa berbondong-bondong melamar ke sana.

              Jika serikat buruh sudah sepakat dengan omnibus law RUU Cipta Kerja, maka diharap tidak ada
              demo selanjutnya. Mogokker-ja j uga dibatalkan saja, karena menunjukkan ketidakkompakan
              antara serikat buruh dengan para pekerja. Padahal serikat buruh sudah setuju dengan omnibus
              law RUU Cipta Kerja,' pekerja jangan mau terpengaruh oleh provokator.

              Selain itu, pemogokan massal

              bisa merugikan banyakorang. Jika para pekerja di provider HP tidak mau bekerja selama 3 hari,
              maka akan bahaya karena bisa-bisa sinyalnyamenghilangdari seluruh Indonesia. Ketiadaan sinyal
              bisa merugikan tak hanya bagi perusahaan, tapi juga keluarga mereka sendiri. Seharusnya para
              buruh memikirkan efek domino dari pemogokan tersebut.

              Sebenarnya permasalahan mogok kerja sudah diatur dalam UU nomor l3 tahun 200 3pasal 137.
              Dalam pasal tersebut, buruh diperbolehkan mogok kerja. Namun yang jadi problem, pemogokan
              akan dilakukan saat pande-mi covid-19. Sehingga ketika mereka mogok dan melakukan long
              march, khawatir menimbulkan klaster corona baru.

              Walau para pemogok yang berdemo sudah pakai masker, namun tetap bergerombol di tempat
              umum. Ketiadaan jarak ini yang melanggar protokol kesehatan, sehingga acara wajib dibubarkan
              oleh aparat. Apalagi ketika mereka minum dari 1 botol yang sama, droplet bisa menularkan co-
              . rona.Daripada menimbulkan bencana lebih lanjut, lebih baik hentikan demo dan mogok massal.

              Seringkah para peserta pemogokan hanya ikut-ikutan dan 'tidak tahu mengapa harus berkumpul
              dan  berhenti  kerja  selama  3  hari.  Jika  menolak,  maka  bisa  diancam  oleh  oknum  yang  tak
              bertanggung jawab. Padahal mereka dibayar harian, sehingga selama mogok tidak mendapat
              penghasilan. Jika seperti ini, apa provokator mau bertanggung jawab?
              Waspadalah  terhadap  penghasut  di  dalam  pabrik  karena  ia  memanfaatkan  para  buruh  yang
              masih  lugu.  Sebenarnya  para  pekerja  tidak  tahu  tenangomnibus  law  tapi  diajak  mogok  dan
              berdemo  menentangnya.  Serikat  pekerja  seharusnya  menciduk  aksi  provokator tersebut  dan
              memberi edukasi tentang RUU Cipta Kerja.
              Mogok massal para buruh akan dihentikan karena faktanya, serikat buruh sudah menyetujui
              omnibus  law.  Jangan  ada  pemogokan  dan  demo,  karena  bisa  beresiko menimbulkan  klaster
              corona baru. Waspadalah terhadap aksi provokator yang ngotot mengajak para pekerja mogok.

























                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102