Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 92

media. "Ini menunjukkan komitmen pemerintah dan DPR untuk transparan dalam membahas
              kebijakan untuk masyarakat," tandas dia.
              Proses Panjang

              Menko  Perekonomian  Air-langga  Hartarto  mengakui,  RUU  Cipta  Kerja  memakan  proses
              pembahasan yang panjang. RUU ini pertama kali disampaikan Presiden Jokowi kepada Ketua
              DPR melalui Surat Presiden Nomor R-06/Pres/02/2020 tanggal 7 Februari 2020.

              Presiden menugaskan menko perekonomian bersama 10 menteri, yaitu menkumham, menkeu,
              menaker,  mendagri,  menteri  LHK,  menteri  ATR/kepala  BPN,  menteri  ESDM,  menteri  KUKM,
              menteri  PUPR,  dan mentan. Mereka  ditunjuk  mewakili  presiden  untuk membahas  RUU  Cipta
              Kerja di DPR.

              Proses pembahasan pun dilakukan bersama Baleg DPR melalui Panitia Kerja (Panja) RUU Cipta
              Kerja sejak 20 Mei 2020. "Sangat banyak dinamika yang terjadi, tak hanya berkaitan dengan
              substansi. Tak kurang dari 63 kali raker digelar di tengah situasi pandemi Covid-19 yang banyak
              membatasi aktivitas," tutur dia.

              Menurut dia, RUU Cipta Kerja semula mencakup 79 UU, namun kemudian mengerucut menjadi
              76 UU. Total terdapat tujuh UU yang dikeluarkan dari pembahasan, yaitu UU 40/1999 tentang
              Pers dan UU 20/2003 tentang Pendidikan Nasional, UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen, UU
              12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, UU 20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran, UU 4/2019
              tentang Kebidanan, serta UU 20/2014 tentang Standard-isasi dan Penilaian Kesesuaian.

              Airlangga mengemukakan,terdapat empat UU yang ditambahkan dalam pembahasan, yakni UU
              6/1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan jo UU 16/2009, UU 7/1983 tentang
              Pajak Penghasilan jo UU 36/2008, UU 8/1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
              serta Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah jo UU 42/2009, serta UU
              18/2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
              RUU  Cipta  Kerja  yang  terdiri  atas  15  Bab  dan  174  pasal  antara  lain  mencakup  peningkatan
              ekosistem  investasi  dan  kemudahan  perizinan,  perlindungan  dan  pemberdayaan  UMKM  dan
              koperasi, ketenagakerjaan, riset dan inovasi, kemudahan berusaha, pengadaan lahan, kawasan
              ekonomi,  investasi  pemerintah  pusat  dan  proyek  strategis  nasional,  dukungan  administrasi
              pemerintahan, dan sanksi. "Cakupan substansi tersebut kami yakini dapat mendukung upaya
              kita  bersama  dalam  mendorong  kegiatan  ekonomi  dan  investasi.  RUU  ini  akan  mampu
              menciptakan  lebih  banyak  lapangan  pekerjaan  dan  pada  akhirnya  mampu  mendorong
              perekonomian nasional," tegas Airlangga.

              Raker Baleg DPR dengan pemerintah dan DPD pada Sabtu malam berlangsung lancar. "Apakah
              RUU  Ciptaker  ini  bisa  disetujui  untuk  dibawa  pada  Tingkat  II?"  tanya  Ketua  Baleg  DPR,
              Supratman Andi Agtas.

              Menurut  Ketua  Baleg  DPR  RI  Supratman  Andi  Agtas,  dalam  pandangan  mini  fraksi  yang
              disampaikan perwakilan fraksi-fraksi, ada dua fraksi yang menolak persetujuan RUU Cipta Kerja,
              yaitu Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi PKS.


              "Ada tujuh fraksi menerima dan dua menolak. Sesuai harapan Menko Perekonomian, komunikasi
              tetap terbuka sampai menjelang rapat paripurna," ujar dia.

              Airlangga Hartarto mengatakan, bagi fraksi PKS dan Demokrat yang menolak RUU Cita Kerja,
              pemerintah  tetap  membuka  ruang  dialog  sebelum  regulasi  ini  disahkan  di  rapat  paripurna.
              "Apabila diperlukan, kami siap hadir di fraksi PKS atau di fraksi Demokrat sambil menunggu rapat
              paripurna," ujar dia.


                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97