Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 93

Dukungan Kadin

              Kadin Indonesia menyambut baik kesepakatan pemerintah dan Baleg DPR Kadin berharap RUU
              Cipta Kerja yang juga dikenal sebagai UU 'sapu jagat* atau omnibus latv ini segera disahkan
              menjadi UU.

              "UU  Cipta  Kerja  dapat  memulihkan  perekonomian  Indonesia  yang  terpuruk  akibat  pandemi
              Covid-19,"  kata  Wakil  Ketua  Umum  Kadin  Indonesia  Bidang  Hubungan  Internasional,  Shinta
              Widjaja Kamdani kepada In vestor Daily di J akar ta, Minggu (4/10).

              Shinta menjelaskan, dalam kondisi perekonomian terdam-pak corona, UU Cipta Kerja sangat
              penting untuk diterapkan guna memulihkan perekonomian nasional. "Melalui reformasi struktural
              ini, kita bisa lebih berdaya saing. Iklim investasi akan semakin baik. Itu bakal menarik lebih
              banyak investasi yang berkualitas dan penciptaan lapangan kerja," ujar dia.

              Shinta  menerangkan  pemberdayaan  UMKM  dan  peningkatan  kualitas  SD  M,  sebagaimana
              diamanatkan RUU Cipta Kerja, juga merupakan hal penting untuk membawa Indonesia keluar
              dari status negara berpendapatan menengah (middle incometrap).

              Dia  menambahkan,  setelah  RUU  itu  menjadi  UU,  pemerintah  harus  segera  mempersiapkan
              peraturan pemerintah (PP)-nya. "Yang penting nantinya adalah implementasi di lapangan. Kalau
              ini  semua  dapat  berjalan  dengan  baik,  kami  harapkan  tahun  depan  sudah  dapat  terasa
              dampaknya," ucap Shinta.

              Dia mengingatkan, Indonesia bukanlah satu-satunya negara dengan sumber daya dan pasar
              yang besar. Indonesia juga bukan satu-satunya negara yang ingin mengundang investor untuk
              memulihkan  perekonomiannya.  Untuk  itu,  pemerintah  harus  mempersiapkan  iklim  investasi
              seatraktif  mungkin  dan  seakomodatif  mungkin  terhadap  penciptaan  efisiensi  dan  daya  saing
              bisnis. "Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi produetion base bagi berbagai industri bernilai
              tambah tinggi dan mampu bersaing secara global," tandas dia.
              Harapan Apindo

              Dukungan juga disampaikan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). "Setelah RUU Cipta Kerja
              disahkan,  kami  optimistis  RUU  ini  dapat  menarik  lebih  banyak  investasi  padat  karya  yang
              menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan," ujar Ketua Umum Apindo, Hari-yadi Sukamdani
              kepada Investor Z)ai7y di Jakarta, Minggu (4/10).

              Hariyadi mengakui rencana pengesahan RUU Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 (jika terealisasi)
              justru lebih lambat dari target awal. Pemerintah semula menargetkan RUU Cipta Kerja disahkan
              pada Maret 2020. "Tapi proses pengesahan RUU Cipta Kerja sudah dilakukan dengan cukup
              matang,"  tutur  dia.  Saat  ini,  menurut  Hariyadi,  investasi  yang  masuk  ke  dalam  negeri  lebih
              banyak  bersifat  padat  modal,  sehingga  tidak  menguntungkan  bagi  Indonesia  yang  tengah
              mengalami bonus demografi.
              "Karena investasi yang masuk bersifat padat modal, rakyat tidak menikmatinya secara luas. Yang
              menikmati pekerja terlatih, yang terampil. Itu saja yang terima, makanya jumlahnya kecil," ucap
              dia.

              Dia menjelaskan, lebih dari 50% tenaga kerja Indonesia masih berpendidikan rendah, yakni SMP
              ke  bawah.  Dengan  pendidikan  yang  rendah  itu,  biaya  tenaga  kerja  di  Indonesia  dianggap
              terlampau mahal oleh calon investor.

              "Akhirnya 50 juta tenaga kerja kita bekerja di sektor informal sehingga pertumbuhan ekonomi
              Indonesia tidak terdorong maksimal," tandas dia.


                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98