Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 109

negative  -  Bhima  Yudhistira  Adhinegara  (None)  Ancaman  mogok  kerja  bisa  turunkan
              produktivitas. Akhirnya, yang rugi juga pengusaha
              positive  -  Bhima  Yudhistira  Adhinegara  (None)  Misalnya  saja,  keseriusan  pemerintah  dalam
              pemberantasan korupsi, efektivitas insentif fiskal dan nonfiskal, serta ketersediaan bahan baku
              dan biaya logistik

              neutral - Bhima Yudhistira Adhinegara (None) Investor di negara maju sangat menjunjung fair
              la-bour practice dan decent worky di mana hak hak buruh sangat dihargai, bukan sebaliknya,
              menurunkan hak buruh. (Hal itu) berarti bertentangan dengan prinsip negara maju

              negative - Bhima Yudhistira Adhinegara (None) Misalnya saja, petani, karena ada klausul impor
              pangan disamakan dengan produksi pangan dan cadangan nasional, sampai dengan masyarakat
              adat yang merasa dirugikan dalam persoalan izin lahan



              Ringkasan

              Meski  ditolak  oleh  sejumlah  elemen  publik,  DPR  bersama  pemerintah  tetap  melanjutkan
              pembahasan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Pembahasannya pun digelar
              pada waktu yang tak lazim: Sabtu (3/10/2020) malam. Dua fraksi menolak, lainnya jalan terus.
              Rencananya, pada tanggal 8 Oktober 2020 mendatang, melalui rapat paripurna, RUU ini akan
              disahkan menjadi undang-undang.
              Pengesahan  RUU  Cipta  Kerja  akan  membuat  pekerja  semakin  rentan  terhadap  pemutusan
              hubungan  kerja  (PHK).  Meskipuan  demikian,  dampak  omnibus  law  diperkirakan  tidak  akan
              signifikan dalam meningkatkan daya saing dan investasi.



              DPR-PEMERINTAH ABAIKAN ASPIRASI
              Meski  ditolak  oleh  sejumlah  elemen  publik,  DPR  bersama  pemerintah  tetap  melanjutkan
              pembahasan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Pembahasannya pun digelar
              pada waktu yang tak lazim: Sabtu (3/10/2020) malam. Dua fraksi menolak, lainnya jalan terus.
              Rencananya, pada tanggal 8 Oktober 2020 mendatang, melalui rapat paripurna, RUU ini akan
              disahkan menjadi undang-undang.

              Pengesahan  RUU  Cipta  Kerja  akan  membuat  pekerja  semakin  rentan  terhadap  pemutusan
              hubungan  kerja  (PHK).  Meskipuan  demikian,  dampak  omnibus  law  diperkirakan  tidak  akan
              signifikan dalam meningkatkan daya saing dan investasi.

              Dalam rapat malam itu, Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas menyatakan bahwa
              pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja telah disetujui untuk pengambilan keputus-an di
              tingkat  selanjutnya.  Tujuh  fraksi  yang  menyetujui  adalah  Partai  Demokrasi  Indonesia
              Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai
              Amanat  Nasional,  dan  Partai  Persatuan  Pembangunan.  Sementara  dua  fraksi  yang  menolak
              adalah Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat

              "Tujuh fraksi menerima dan dua menolak, tapi pintu komunikasi tetap dibuka hingga menjelang
              rapat paripurna," katanya dalam rapat yang disiarkan daring.

              Sebagai RUU yang krusial dan penuh dinamika, pembahasan RUU Cipta Kerja memang terbilang
              kilat. Apalagi, pembahasannya dirampungkan pada masa reses sekaligus pandemi yang belum
              berakhir. Pembahasan RUU yang diajukan ke DPR sejak 7 Februari 2020 ini hanya menghabiskan
              63 kali rapat pembahasan.
                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114