Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 126

perusahaan/pabrik  masing-masing  secara  serentak  di  seluruh  Indonesia.  Unjuk  rasa  diklaim
              melibatkan sekitar 2 juta buruh.
              ".Jadi,  sebenarnya  ini  unjuk  rasa,  bukan  mogok  kerja,  akan  dilakukan  serempak  di  seluruh
              Indonesia,  dengan  dasar  hukumnya  Undang-Undang  Nomor  9  Tahun  1998  tentang
              menyampaikan pendapat di muka umum," kata Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, kemarin.

              Said Iqbal mengatakan, aksi unjuk rasa atau mogok nasional itu akan diadakan di masing-masing
              lokasi perusahaan/pabrik tempat para buruh bekerja pada 6-8 Oktober pada pukul 06.00-18.00
              WIB. Unjuk rasa itu sebagai bentuk protes atas rencana pengesahan RUU Cipta Kerja yang dinilai
              merugikan kaum buruh dan diadakan di lingkungan kerja masing-masing.

              Serikat kerja di tingkat perusahaan, kata dia, sudah mengirimkan surat izin kepada kepolisian
              resor (polres) ma-sing-masing daerah. Sementara, serikat kerja di tingkat nasional juga telah
              mengirimkan izin untuk berunjuk rasa di lingkungan perusahaan/pabrik masing-masing kepada
              Mabes Polri.
              Dengan  menggelar  unjuk  rasa,  berarti  tingkat  produksi  kerja  akan  secara  langsung  terkena
              dampak dari aksi mogok nasional yang akan digelar secara serentak tersebut. "Produksi akan
              setop  karena  dia  unjuk  rasanya  dari  jam  06.00  WIB  pagi  sampai  jam  18.00  WIB  sore.  Dan
              lokasinya itu adalah masih di lingkungan pabrik, di halaman pabrik, di kantin, di halaman parkir
              mobil, dan area lain," katanya.

              Said mengatakan, unjuk rasa pada 6-8 Oktober tersebut akan melibatkan sekitar 2 juta buruh di
              150 kabupaten/kota yang berada di 20 provinsi seluruh Indonesia. Sebanyak 32 federasi pekerja
              rencananya ikut serta.

              Antara  lain  di  DKI  Jakarta  seluruhnya,  di  Banten  ada  dari  Kota  dan  Kabupaten  Tangerang,
              Tangerang  Selatan,  Serang,  dan  Cilegon.  Di  Jawa  Barat  (Jabar)  melibatkan  para  buruh  dari
              Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Cirebon, Bandung, dan Cimahi. Dari Jawa
              Tengah, ada buruh yang ikut unjuk rasa dari Semarang, Kendal, dan Jeparadan. Di Jawa Timur,
              ada pengunjuk rasa dari Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, dan Gresik.

              Untuk  wilayah  Sumatra,  ada  dari  Sumatra  Utara,  Medan,  Deliserdang,  Serdang  Bedagai.  Di
              Kepulauan Riau ada kaum buruh dari Batam, Bintan, Karimun, dan masih banyak lagi lainnya.
              Ada  tujuh  alasan  utama  mengapa  kelompok  pekerja  menolak  RUU  sapu  jagat  ini.  Pertama,
              dihapusnya UMK bersyarat dan UMSK dalam RUU Ciptaker. Kedua, kelompok buruh menolak
              penguiangan nilai pesangon dari 32 kali upah menjadi 25 kali. Di mana 19 bulan gaji dibayar
              pengusaha dan enam bulan lainnya dibayar BP.JS Ketenagakerjaan. Regulasi tersebut secara
              mendadak diusulkan pemerintah dan disetujui dalam rapat pada Sabtu (3/10).

              "Keempat,  outsourcing  pekerja  seumur  hidup  tanpa  batas  jenis  pekerjaan  yang  boleh  di-
              outsourcing. Padahal sebelumnya outsourcing dibatasi hanya
              untuk lima jenis pekerjaan," ujar Said.

              Kelima, waktu kerja tetap yang dinilai eksploitatif. Keenam, hilangnya hak cuti dan hak upah
              atas cuti. Terakhir, terancam hilangnya jaminan pensiun dan kesehatan karena adanya kontrak
              seumur hidup.

              Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus juga mengkritik
              keras DPR dan pemerintah yang seakan memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk menyelesaikan
              RUU Cipta Kerja.




                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131