Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 13

disepakati untuk dibawa ke Rapat Paripurna, cuti haid dan melahirkan bagi pekerja perempuan
              terancam hilang. Sebab, hak upahnya atas cuti tersebut hilang.
              Terakhir, terancam hilangnya jaminan pensiun dan kesehatan karena ada kontrak seumur hidup.
              Berangkat dari itu, Said berkata. 2 juta buruh akan melakukan mogok nasional di lingkungan
              perusahaan masing-masing.

              Dia  menegaskan,  aksi  mogok  nasional  dilakukan  sesuai  UU  No  9Tahun  1998  tentang
              Kemerdekaan  Menyampaikan  Pendapat  di  Muka  Umum  dan  UU  No  21  Tahun  2000  yang
              menyatakan  fungsi  serikat  pekerja  salah  satunya  adalah  merencanakan  dan  melaksanakan
              pemogokan.  "Mogok  nasional  akan  diikuti  2  juta  buruh  di  25  provinsi  dan  hampir  10  ribu
              perusahaan  dari  berbagai  sektor  industri  di  seluruh  Indonesia,  seperti  industri  kimia,  eneigi.
              tekstil, sepatu, otomotif, baja, elektronik, dan farmasi," tuturnya. Selain mogok nasional, buruh
              juga akan mengambil langkah strategis lainnya sesuai mekanisme konstitusi dan perundang-
              undangan.

              Menurutnya, buruh tidak akan pernah berhenti melawan sepanjang RUU Omnibus Law Ciptaker
              merugikan buruh dan rakyat kecil. Dalam kesempatan terpisah, Gerakan Buruh Bersama Rakyat

              (Gebrak)  mendesak  pembatalan  pengesahan  RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja.  Ketua  Kongres
              Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos mengatakan, rakyat tidak membutuhkan
              RUU Omnibus Law Ciptaker. 'Batalkan seluruhnya. Sidang Paripurna DPR tidak mengesahkan
              dan mengundangkan RUU Ciptaker. Rakyat tidak membutuhkan Omnibus Law," tandas Nining.

              Dia meminta DPR bersama pemerintah lebih berpihak kepada rakyat dengan menghentikan aksi
              pemutusan hubungan kerja (PHK) dan perampasan hak-hak buruh pada massa pandemi Covid-
              19.

              DPR dan pemerintah juga harus menghentikan perampasan dan penggusuran tanah rakyat serta
              menjalankan reforma agraria yang sejati, menghentikan kriminalisasi aktivis dan pembungkaman
              demokrasi, mencabut UU Minerba, mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. RUU
              Masyarakat Adat, dan RUU Pekerja Rumah Tangga

              Pihaknya  juga  meminta  DPR  lokus  mengawasi  penggunaan  anggaran  penanganan  pandemi
              Covid-19 dan dampak krisis ekonomi secara nasional dan sistematis. Sebelumnya tujuh fraksi
              setuju  melanjutkan  pembahasan  RUU  Omibus  Law  Ciptaker  ke  Rapat  Paripurna  DPR.  Kamis
              (8/10) mendatang, sementara 2 fraksi lain menolak.

              Dua  fraksi  yang  menyampaikan  penolakan  pengesahan  RUU  itu  adalah  Demokrat  dan  PKS.
              Sementara  tujuh  fraksi  yang  menyetujui  RUU  dibahas  di  tingkat  selanjutnya  adalah  PDI
              Perjuangan. Gerindra, Golkar, PKB. Nasdem. PAN, dan PPP. Keputusan dalam Raker Pengambilan
              Keputusan Tingkat I RUU Omnibus Law Cipta Kerja di DPR, Sabtu (3/10) malam, larik Investasi

              Sementara  itu.  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Jateng  Frans  Kongi
              mengungkapkan,  omnibus  law  dinilai  akan  menumbuhkan  investasi  sekaligus  menggerakkan
              pertumbuhan ekonomi dalam negeri. "Fakta menunjukkan, banyak investor asing kurang tertarik
              menanamkan modal di Indonesia dan pergi ke negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, Kamboja,
              dan Bangladesh." ujar Frans.

              Persoalan peraturan yang menyangkut investasi dalam negeri juga sangat memberatkan dan
              saling  tumpah  tindih  antara  pusat  dan  daerah.  Begitu  juga  antar  departemen  sehingga
              menyebabkan  ekonomi  biaya  tinggi.  "Perizinan  memakan  waktu  lama  dan  Omnibus  law
              memangkas itu semua. Begitupun menyangkut UU ketenagakerjaan. Investor asing melihat UU
              Ketenagakerjaan  terlalu  memihak  buruh  sehingga  melupakan  produktivitas  dan  kompetensi
              tenaga kerja" imbuhnya


                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18