Page 174 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 174

terganggu,  kerumunan  massa  aksi  mogok  kerja  buruh  berisiko  menyebabkan  klaster  baru
              penularan virus korona Covid-19.
              Seperti diketahui, 32 konfederasi serikat pekerja berencana akan melakukan mogok kerja massal
              6-8 Oktober ini. Buruh memprotes pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja
              yang  merugikan  kaum  buruh,  terutama  pada  klaster  ketenagakerjaan.  Beleid  sapu  jagat  ini
              banyak  mengamputasi  hak  pekerja  diatur  di  Undang-Un-dang  No  13  tahun  2003  tentang
              Ketenagakerjaan.

              Ketua  Bidang  Kebijakan  Publik,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Sutrisno  Iwantono
              menilai aksi mogok ini tidak sesuai dengan aturan yang berlaku selain berpotensi merjadi kluster
              baru penyebaran Covid-19. "Saat ini kan masa-masa PSBB (pembatasan sosial berskala besar).
              Semua  berharap  agar  penularan  ini  jangan  terjadi  dan  pandemi  ini  segera  berlalu.  Selama
              pandemi tidak selesai, ekonomi tidak akan bangkit," katanya, Minggu (4/10).

              Sutrisno  juga  khawatir,  aksi  demonstrasi  dan  mogok  kerja  akan  membuat  Indonesia  tidak
              memiliki daya tarik bagi investor. Sebab, investor dari manapun akan melihat stabilitas politik,
              keamanan, dan melihat seberapa baiknya hubungan tripartit suatu negara sebelum memutuskan
              untuk menanamkan investasi.

              Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani juga
              menentang  rencana  mogok  buruh  ini.  Shinta  mengingatkan  buruh  dan  pekerja  di  setiap
              perusahaan mematuhi peraturan perundangan tentang mogok kerja.

              Shinta juga meminta agar para pengusaha turut memberikan pemahaman kepada pekerja untuk
              terus bekerja dan t idak mengikut i rencana demo dan mogok kerja besar-besaran tersebut. Ia
              juga  mengingatkan  kembali  mengenai  ketentuan  mogok  kerja,  termasuk  sanksi  yang  bisa
              dijatuhkan kepada peserta mogok kerja yang tidak sesuai ketentuan. "Pelanggaran terhadap
              aturan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan tentang Penanggulangan dan
              Penanganan Covid-19," kata Shinta.

              Tetap mogok massal

              Menanggapi rencana mogok kerja massal ini, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan
              telah  bertemu  dengan  sejumlah  serikat  pe-kerja  untuk  berdialog  mengenai  perkembangan
              pembahasan UU Cipta Kerja.

              Pertemuan  dilakukan  pada  Jumat  (2/10)  lalu  dengan  sejumlah  pimpinan  konfederasi  serikat
              pekerja. Ida mengklaim bahwa, dalam pertemuan itu, ia mendapatkan penjelasan bahwa buruh
              tak akan melakukan aksi mogok kerja.

              "Menurut mereka (serikat pekerja) tidak akan mogok kerja," ujar Ida kepada KONTAN, Minggu
              (4/10).

              Pada pertemuan tersebut, Ida telah menyampaikan penjelasan pemerintah terkait Rancangan
              Undang Undang (RUU) Cipta Kerja. Dalam pertemuan ini, ia menyatakan bahwa hasil tripartit
              buruh pemerintah dan pengusaha telah digunakan dalam pembahasan RUU Cipta. "Update ini
              kami  sampaikan  untuk  menghindarkan  kesimpangsi-uran  informasi  dan  memberi  keyakinan
              kepada mereka bahwa hasil masukan dari tripartit nasional benar menjadi acuan pembahasan
              dengan DPR," terang Ida.

              Tapi,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menegaskan,  mogok
              nasional  yang  digelar  oleh  buruh  sudah  sesuai  dengan  UU  No  9  Tahun  1998  tentang
              Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan UU No 21 Tahun 2000, khususnya
              Pasal  4  yang  menyebutkan,  fungsi  serikat  pekerja  salah  satunya  adalah  merencanakan  dan
              melaksanakan pemogokan.
                                                           173
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179