Page 252 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 252

Anggota Komisi IX dari Fraksi Demokrat DPR Anwar Hafid mengatakan, RUU tersebut tidak sesuai
              dengan harapan rakyat, terutama kaum buruh.
              "Bagi  saya,  Undang-Undang  Cipta  Kerja  belum  mampu  mewakili  harapan  mewujudkan
              kesejahteraan  tenaga  kerja  dan  rakyat  Indonesia  secara  luas.  Apalagi  mewakili  cita-cita
              mengantarkan  rakyat  Indonesia  ke  pintu  gerbang  kemajuan  Indonesia,"  ujar  Anwar  Hafid,
              Minggu (4/10/2020).

              Mantan  Bupati  Morowali  ini  mengatakan,  sejak  awal  Partai  Demokrat  konsisten  menyatakan
              keluar dari keanggotaan Panitia Kerja (Panja) pembahasan RUU Ciptaker. Alasannya, saat ini
              sedang pandemi Covid-19, bukan waktu yang tepat untuk membahas RUU Ciptaker.

              "Sekarang  ini  kita  seharusnya  karena  fokus  menangani  pandemi  Covid-19  ini  karena
              menyelamatkan nyawa rakyat Indonesia bagi Partai Demokrat itu lebih penting," tuturnya.(   )
              https://nasional.sindonews.com/read/185398/15/soal-covid-19-mahfud-md-donald-trump-dulu-
              enggak-percaya-1601802605  Namun dalam perkembangannya karena ini RUU ini terus berjalan,
              Partai Demokrat kembali maju masuk lagi di dalam Panja. Tujuannya agar bagaimana Partai
              Demokrat bisa mengingatkan fraksi-fraksi lain bahwa pembahasan RUU ini perlu ditunda dan
              tidak terburu-buru.

              Di sisi lain, Partai Demokrat berharap agar dalam pembahasan RUU ini perlu dibahas secara hati-
              hati, lebih teliti, dan melibatkan elemen buruh sehingga UU yang dihasilkan bisa lebih berpihak
              kepada buruh.

              "Kami heran kenapa ini harus dikebut. Seharusnya kita lebih mendahulukan penanganan Covid-
              19  ini  karena  indeks  tenaga  kerja  itu  sebenarnya  berada  di  urutan  terbawah  dari  pengaruh
              investasi. Hal yang paling berpengaruh terhadap iklim investasi adalah soal kasus korupsi dan
              birokrasi yang berbelit-belit," urainya.(   )  Anwar mengatakan, pada prinsipnya Partai Demokrat
              setuju terhadap omnibus law RUU Ciptaker, namun saat ini waktunya dinilai tidak pas.

              "Kami juga berharap pembahasannya melibatkan semua elemen masyarakat, terutama kaum
              buruh. Kalau kemarin itu rapatnya memang terbuka bisa ditonton masyarakat, tapi maksud kami
              itu  terbuka  adalah  bagaimana  serikat-serikat  pekerja  itu  diundang,  dimintai  masukannya,"
              katanya.

              (dam).






























                                                           251
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257