Page 371 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 371

Ringkasan

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  akan  mengusulkan  sisa  anggaran  subsidi  upah
              dialokasikan  untuk  guru  honorer  baik  di  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  maupun
              Kementerian Agama. "Selisih ini kami sudah koordinasi dengan Kementerian Keuangan, kami
              akan lakukan revisi DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) di Kemenaker akan dikembalikan ke
              Kemenkeu  kemudian  karena  ada  banyak  permintaan  guru  honorer  di  Kemendikbud  maupun
              Kementerian Agama yang berharap dapat manfaat subsidi upah maka kami rekomendasikan
              dapat program yang sama melalui kementerian terkait," kata Ida.



              SISA SUBSIDI UPAH UNTUK GURU HONORER

              Menteri  Ketenagakeijaan  Ida  Fauziyah  akan  mengusulkan  sisa  anggaran  subsidi  upah
              dialokasikan  untuk  guru  honorer  baik  di  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan  maupun
              Kementerian Agama. "Selisih ini kami sudah koordinasi dengan Kementerian Keuangan, kami
              akan lakukan revisi DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) di Kemenaker akan dikembalikan ke
              Kemenkeu  kemudian  karena  ada  banyak  permintaan  guru  honorer  di  Kemendikbud  maupun
              Kementerian Agama yang berharap dapat manfaat subsidi upah maka kami rekomendasikan
              dapat program yang sama melalui kementerian terkait," kata Ida.
              Pernyataan Ida tersebut dikemukakan saat konferensi pers bersama dengan Wakil Ketua KPK
              Nurul  Ghufron,  Deputi  Pencegahan  KPK  Pahala  Nainggolan  dan  Direktur  Utama  BPJS
              Ketenagakerjaan  Agus  Susanto  mengenai  tindak  lanjut  rekomendasi  KPK  terhadap  program
              subsidi upah di Jakarta. Jumat (2/10)

              Menurut Ida. awalnya anggaran yang dialokasikan untuk penerima subsidi upah adalah untuk
              15,72 juta pekerja dengan total anggaran Rp37,74 triliun.

              Namun berdasarkan data yang sudah divalidasi BPJS Ketenagakerjaan hingga 30 September
              2020.  hanya  ada  12,4  juta  pekerja  yang  layak  untuk  mendapatkan  subsidi  upah  sehingga
              terdapat selisih anggaran di situ. "Jika diketahui rekening yang tidak aktif lagi dan tidak bisa
              disalurkan ke penerima program kami ikut saran KPK dan sudah seharusnya kami kembalikan
              sisa anggaran ke kas negara," tambah Ida.
              Pemberian subsidi upah ini menurut Ida, juga membuka kesempatan para guru honorer menjadi
              anggota BPJS Ketenagakerjaan."Saya kira ini momentum untuk memperluas kepesertaan guru
              honorer atau guru lainnya untuk menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan, pada prinsipnya kami
              berharap  semakin  banyak  manfaat  bisa  dirasakan  masyarakat  yang  terdam-pak  Covid-19."
              ungkap Ida.

              Namun  hingga  saat  ini. menurut  Ida.  BPJS  Ketenagakerjaan  masih  melakukan  validasi  data.
              "Begitu kami pastikan rekening itu benar-benar tidak aktif selanjutnya kami kembalikan ke kas
              negara,  tentu  masih  ada  kesempatan  ke  Pak  Agus  (Dirut  BPJS  Ketenagakerjaan)  untuk
              menyerahkan data rekeningnya melakukan verifikasi data," ungkap Ida.

              Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan para pemberi kerja masih ada
              yang  belum  memberikan  nomor  rekening  para  pekerjanya,  tercatat  900  ribu  pekerja  belum
              menyerahkan rekening.

              "Kami mendapat data 15,7 juta data pekerja, dari situ kami lakukan pengumpulan rekening para
              peserta dan hingga akhir september jumlah rekening yang masuk ke Jamsostek adalah 14,8 juta,
              masih  ada  900  ribu  yang  belum  mengirimkan  rekening  antara  lain  karena  kondisi  geografis
              berada di daerah terpencil," kata Agus.


                                                           370
   366   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376