Page 396 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 396

BURUH BERSIAP MOGOK KERJA

              Demonstrasi dan pemogokan akan melibatkan 5 juta pekerja di 25 provinsi,

              Ghoida Rahmah__________

              ghoida. rahmah@tempo. co.id

              JAKARTA --- Rencana pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menuai protes
              dari  asosiasi pekerja  dan  buruh.  Presiden  Asosiasi  Serikat Pekerja  Indonesia,  Mirah  Sumirat,
              mengatakan seluruh serikat pekerja akan menggelar mogok nasional pada 6-8 Oktober. "Masing-
              masing  serikat  pekerja  di  tingkat  perusahaan  akan  mengkoordinasikan  unjuk  rasa  nasional
              secara serentak," kata dia, kemarin.

              'Pemogokan, kata Mirah, didasari kenyataan bahwa pembahasan RUU Cipta Kerja yang dilakukan
              pemerintah  dan  Dewan  Perwakilan  Rakyat  (DPR)  tak  berpihak  kepada  kepentingan  pekerja.
              "Poin-poin  yang  kami  soroti  tak  berubah,  yaitu  terkait  dengan  berubahnya  formula  upah
              minimum, status pekerja kontrak dan outsourcing yang tanpa batasan, hingga soal pesangon,"
              ujarnya.

              Menurut  Mirah;  sikap  abai  pemerintah  terhadap  nasib  buruh  tampak  sejak  menggulirkan
              rancangan aturan ini. Meski pekeija dilibatkan dalam tim kerja perumusan bersama perwakilan
              pengusaha  di  bawah  koordinasi  Kementerian  Ketenagakerjaan,  dia  menyebut  pekerja
              ditempatkan  dalam  posisi  lemah  dan  tak  diperhitungkan  untuk  memberikan  masukan  dalam
              rumusan  draf  aturan  yang  akan  diajukan  pemerintah  ke  DPR.  "Pemerintah  bilang  ini  hanya
              menampung saran, jadi memang sudah setengah hati," kata dia.

              Sekitar  5  juta  pekerja  daii  berbagai  perusahaan  dan  sektor  industri  di  25  provinsi  dan  300
              kabupaten dipastikan akan menggelar aksi mogok nasional. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja
              Seluruh  Indonesia  (KSPI),  Said  Iqbal,  mengungkapkan  aksi  pemungkas  digelar  saat  sidang
              paripurna  DPR  yang  akan  mengesahkan  RUU  Cipta  Kerja.  "Selama  mogok  nanti,  kami  akan
              menghentikan proses produksi. Buruh akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi
              yang  ditentukan."  Di  Jakarta,  sasaran  aksi  buruh  adalah  Istana  Negara,  kantor  Menteri
              Koordinator Perekonomian, kantor Menteri Ketenagakerjaan, dan gedung DPR. Aksi buruh di
              daerah dipusatkan di kantor gubernur dan DPRD.
              Sebelum aksi mogok berlangsung, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Asosiasi
              Pengusaha Indonesia (Apindo) menerbitkan surat edaran berisi peringatan kepada anggotanya
              mengenai  aksi  mogok  nasional.  Dalam  surat  tersebut,  Ketua  Umum  Kadin  Indonesia  Rosan
              Roeslani merujuk ke Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan dan
              Peraturan  Gubernur  DKI  Jakarta  Nomor  88  Tahun  2020,  yang  melarang  berkumpul  atau
              bergerombol di suatu tempat, demi mencegah penularan Covid-19.

              Surat  itu  juga  mengingatkan  pekerja  mengenai  ketentuan  mogok  kerja.  Kadin  berpendapat
              mogok kerja  hanya  boleh  dilakukan  jika  terjadi kegagalan  perundingan.  Dalam  kon-teksRUU
              Cipta Kerja,pengusaha berpendapat tidak ada kegagalan perundingan sehingga aksi mogok tidak
              sah. Lebih lanjut, di dalamnya termuat pula sanksi yang akan diberikan kepada pekerja dan
              buruh jika tetap mengikuti aksi mogok kerja nasional. Adapun Ketua Umum Apindo. Hariyadi
              Sukamdani,  mengutip  Pasal  3  Keputusan  Menteri  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Nomor  23
              Tahun 2003 yang menyebutkan, jika mogok kerja dilakukan bukan akibat gagalnya perundingan,
              tindakan tersebut tidak sah, "Dan konsekuensi hukum," ujarnya.

              Menteri  Perindustrian  Agus  Gumiwang  Kartasas-mita  pun  mengimbau  pengusaha  untuk
              membendung aksi mogok kerja. Wakil Ketua DPR Azis Syam-suddin meyakini pemerintah bisa
              mengatasi penolakan RUU Cipta Kerja. "TNI dan polisi bisa melakukan pendekatan " katanya.


                                                           395
   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400   401