Page 417 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 417

Sebagaimana  diketahui,  pemerintah  menggelontorkan  anggaran  Rp  37,74  triliun  untuk  BSU.
              Bantuan mulai disalurkan akhir Agustus lalu kepada pekerja. Salah satu syarat penerima adalah
              gaji di bawah Rp 5 juta. Dari kriteria itu, pemerintah menargetkan 15.725.232 pekerja sebagai
              penerima manfaat bantuan tersebut. Besarannya Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan dan
              dibayarkan setiap dua bulan.

              Wakil Ketua KPK Nurul Ghu-fron menambahkan, pemantauan dilakukan untuk memastikan setiap
              rupiah uang negara dari program tersebut tepat sasaran. Karena itu, pihaknya meminta data
              penerima BSLJ tidak hanya berdasar data BPJS Ketenagakerjaan Namun dipadankan dengan
              data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) di Kementerian Sosial (Kemensos).

              Selain  itu,  data  penerima  semestinya  dipadukan  dengan  data  penerima  kartu  prakerja  di
              Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan data perpajakan. "Itu semua dalam rangka
              memastikan  (program  BSU,  Red)  efektif  dan  efisien,"  ucap  Ghufron  dalam  konferensi  pers
              bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

              Ghufron  menegaskan,  langkah  pemantauan  tersebut  sekaligus  menjawab  pertanyaan  publik
              tentang kinerja KPK yang selalu mendampingi program pemerintah. Menurut dia, pendampingan
              semacam itu lebih baik daripada menangkap. "Bagi KPK, lebih baik mendampingi, memastikan
              setiap rupiah sampai kepada rakyat," tuturnya.

              Sementara itu, Ida Fauziyah menyebutkan, realisasi penyaluran BSU per 30 September sebanyak
              Rp 14,884 triliun. Uang tersebut disalurkan kepada 12,4 juta pekerja. Tahap pertama, penyaluran
              dilakukan dalam lima gelombang. Nah, untuk gelombang kelima, realisasi penerima masih dalam
              proses penghitungan dan diperkirakan selesai dalam beberapa hari ini.

              Ida  mengungkapkan,  ada  beberapa  kendala  dalam  penyaluran  BSU.  Di  antaranya  rekening
              penerima bantuan yang bermasalah. Misalnya, rekening duplikasi, tutup, tidak valid, dibekukan,
              hingga  tidak  sesuai  NIK  Kendala  lain  adalah  data  yang  dikirim  BPJS  tidak  lengkap.  "Per  30
              September terdapat 130.183 rekening yang bermasalah," imbuh dia.

              Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) memvalidasi data para guru honorer maupun
              tenaga kependidikan di madrasah dan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN).

              Itu seiring dengan kebijakan pemerintah memperluas sasaran penerima program subsidi gaji
              untuk para guru honorer.

              Direktur  Guru  dan  Tenaga  Kependidikan  (GTK)  Madrasah  Kemenag  Muhammad  Zain
              menjelaskan, proses validasi data di antaranya bertujuan untuk memastikan nomor rekening
              para guru dan tenaga kependidikan. Data terkini di Simpatika Kemenag menunjukkan bahwa
              guru honorer di madrasah mencapai 617.467 orang. (tyo/wan/c9/fal)

              caption-

              PENCEGAHAN:  Wakil  Ketua  KPK  Nurul  Ghufron  dan  Menaker  Ida  Fauziyah  menjelaskan
              penyaluran bantuan subsidi upah di gedung KPK kemarin.















                                                           416
   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422