Page 420 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 420

KPK KAWAL SUBSIDI GAJI HINGGA 2021

              KOMISI  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)  mengingatkan  pemerintah  melalui  Kementerian
              Ketenagakerjaan untuk cermat menyalurkan bantuan subsidi gaji. Program yang direncanakan
              berlangsung  hingga  pertengahan  2021  itu  akan  diawasi  secara  ketat  supaya  nihil
              penyelewengan.

              "KPK konsentrasi dalam mengawasi setiap rupiah yang dianggarkan negara untuk pemulihan
              ekonomi nasional karena covid-19. Dalam program ini, dengan anggaran Rp37 triliun, KPK ingin
              pastikan  tepat  sasaran,  efektif,  dan  efisien,"  tegas  Wakil  Ketua  KPK  Nurul  Ghufron  seusai
              membahas rekomendasi mengenai subsidi upah di Jakarta, kemarin.

              Turut hadir Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan, dan
              Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Agus Susanto.

              Ghufron  mengatakan  KPK  akan  mengawal  program  ini  dan  tidak  dalam  posisi  menakuti.
              Penekanannya ialah bagaimana program itu teralisasi sesuai perencanaan dan akuntabel. "Maka
              KPK  menekankan  program  ini  agar  basis  data  dari  Kemenaker  dipadankan  dengan  data  di
              Kemensos, penerima kartu prakerja di Kemenko Perekonomian, dan dari Ditjen Pajak. Untuk
              memastikan apakah benar yang diklaim data BPJS Tenaga Kerja itu upah (penerima program
              ini) di bawah Rp5 juta," paparnya.
              Berdasarkan  data  keikutsertaan.  program  BPJS Ketenagakerjaan  diikuti 58%  pekerja.  Berarti
              terdapat 42% buruh yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan atau tidak merasakan
              subsidi  upah.  "Ini  momentum  untuk  menambah  kepesertaan  BPJS  dan  apakah  bisa  setelah
              syarat penerima subsidi ini diberikan kepada yang sudah berstatus peserta BPJS sebelum Juni
              2020. Saya harap dibolehkan atau bahkan ini menambah animo untuk masuk BPJS," ungkapnya.

              Sementara itu. Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan menjelaskan rekomendasi mengenai
              program insentif upah berisi penekanan mengenai validitas data penerima manfaat. Perlu cek
              silang  data  yang  diberikan  BPJS  Ketenagakerjaan  dengan  data  lainnya.  "Ini  penting  karena
              kriteria  penerima  punya  upah  di  bawah  Rp5  juta,  padahal  kita  tahu  perusahaan  yang
              memberikan data juga melaporkan PPh 21," katanya.

              Ida  Fauziah  mengaku  sudah  menindaklanjuti  rekomendasi  KPK  yang  berisi  tiga  poin  utama.
              Intinya mengenai akuntabilitas dan memenuhi tata kelola pemerintahan yang baik secara materiil
              maupun  formal.  "Kami  buat  posko  pengaduan  dan  sistem  cek  secara  daring  melalui  portal
              Sisnaker, 130 ribu yang bermasalah itu bisa melapor. Seluruh penerima manfaat yang masuk
              kriteria tapi terkendala akan digabungkan ke batch 4 atau 5," pungkasnya. (Cah/P-5)

              caption :

              PENYALURAN SUBSIDI GAJI: Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah (kiri) bersama Wakil Ketua KP
              K Nurul Ghufron (tengah) dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto berbincang seusai
              memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. Pimpinan KPK bertemu dengan
              Menteri  Tenaga  Kerja  dan  Kepala  BPJS  Ketenagakerjaan  terkait  dengan  penyaluran  bantuan
              subsidi gaji.













                                                           419
   415   416   417   418   419   420   421   422   423   424   425