Page 469 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 OKTOBER 2020
P. 469

Ringkasan

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pemerintah sudah menyalurkan
              anggaran dana sebesar Rp14.88 triliun untuk 12.4 juta pekerja yang berhak menerima subsidi
              upah dari pemerintah.

              "Total penerima adalah 12.4 juta dengan total anggaran Rp14.88 triliun. Data terakhir yang
              diberikan BPJS Ketenagakerjaan dari 15.7 juta pekerja ternyata jadi 12.48 juta pekerja, jadi ada
              selisih dari target awal karena sudah dilakukan validasi oleh BPJS Ketenagakerjaan," di Gedung
              KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/10/2020) usai
              melakukan pertemuan dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


              12.4 JUTA PEKERJA TELAH MENERIMA SUBSIDI UPAH

              Jakarta:  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  mengatakan  pemerintah  sudah
              menyalurkan  anggaran  dana  sebesar  Rp14.88  triliun  untuk  12.4  juta  pekerja  yang  berhak
              menerima subsidi upah dari pemerintah.

              "Total penerima adalah 12.4 juta dengan total anggaran Rp14.88 triliun. Data terakhir yang
              diberikan BPJS Ketenagakerjaan dari 15.7 juta pekerja ternyata jadi 12.48 juta pekerja, jadi ada
              selisih dari target awal karena sudah dilakukan validasi oleh BPJS Ketenagakerjaan," di Gedung
              KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/10/2020) usai
              melakukan pertemuan dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

              Ida  menjelaskan,  awalnya  anggaran  yang  dialokasikan  untuk  penerima  subsidi  upah  adalah
              untuk  15.72  juta  pekerja  dengan  total  anggaran  Rp37.74  triliun.  Menurutnya,  bantuan  itu
              diberikan dalam bentuk uang sebesar Rp600 per bulan selama 4 bulan yaitu Agustus-Desember
              2020 dan dibayarkan setiap dua bulan sekali.

              "Alhamdulilah realisasi bantuan subsidi gaji sudah dalam beberapa batch. Batch I kami menerima
              data 2.5 juta pekerja, batch II ada 3 juta pekerja, batch III ada 3.5 juta pekerja, batch IV ada
              2.6 juta pekerja dan batch V ada 618 ribu data pekerja," jelasnya.

              Sementara itu, realisasi batch I mencapai 99.38 persen atau 2.4 juta penerima; batch II 99.38
              persen atau 2.9 juta penerima; batch III 99.32 persen atau 3.4 juta penerima; batch IV 69.18
              persen atau 1.8 juta penerima sedangkan data batch V baru diterima 30 September 2020.

              "Jadi saat ini sedang berjalan proses check list di Kemenaker, kami butuh waktu 4 hari kira-kira
              tangga  5  Oktober  2020  baru  bisa  disalurkan.  Ada  beberapa  kendala  mengapa  pencapaian
              realisasi itu tidak mencapai 100 persen," sebutnya.

              "Terjadi duplikasi rekening, rekening tutup, rekening pasif, tidak valid, dibekukan, rekening tidak
              sesuai NIK (nomor induk kepegawaian), rekening tidak terdaftar, seluruhnya ada 130.183 yang
              mengalami kendala (masalah)," tegasnya.

              Dirinya  menambahkan,  pihak  Kemenaker  telah  berkoordinasi  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan
              dengan  sejumlah  bank  penyalur  serta  membbuat  posko  pengaduan  serta  sistem  cek  secara
              daring malalui aplikasi sisnaker ditambah menyediakan call center termasuk nomor WhatsApp
              (WA). "Misalnya mereka yang masuk kriteria tapi belum turun mungkin masuk ke batch IV atau
              batch V yang sedang proses cek," tuturnya.

              Sementara itu, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi bagi calon penerima bantuan upah dari
              Pemerintah  itu  diantaramya  adalah  WNI  (Warga  Negara  Indonesia).  Status  WNI  dibuktikan
                                                           468
   464   465   466   467   468   469   470   471   472   473   474