Page 238 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 238

negative - Entis Sumantri (Ketua Umum Asosiasi Gerakan Mahasiswa Indonesia) Kami sebagai
              mahasiswa, agent of change, tentunya sangat menyayangkan sikap yang di lakukan Gubernur
              Banten ini yang tidak begitu menanggapi aspirasi para Serikat Buruh yang melakukan unjuk rasa



              Ringkasan

              Koordinator Presidium Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI) Wilayah Banten, Entis
              Sumantri angkat bicara terkait, aksi unjuk rasa Serikat Buruh menolak besaran Upah Minimum
              Kabupaten/Kota (UMP) Tahun 2022, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Kamis
              (23/12) kemarin. Dimana Serikat Buruh berhasil menduduki kantor Gubernur Banten. Menurut
              Entis, masuknya kelompok buruh itu disebabkan karena, Wahidin Halim, selaku Gubernur Banten
              dinilai tidak responsif dan cenderung mengabaikan aspirasi kaum buruh.



              KANTOR GUBERNUR BANTEN DIDUDUKI BURUH, JPMI BANTEN NILAI KINERJA
              GUBERNUR BANTEN TIDAK RESPONSIF

              Koordinator Presidium Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI) Wilayah Banten, Entis
              Sumantri angkat bicara terkait, aksi unjuk rasa Serikat Buruh menolak besaran Upah Minimum
              Kabupaten/Kota (UMP) Tahun 2022, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Kamis
              (23/12) kemarin. Dimana Serikat Buruh berhasil menduduki kantor Gubernur Banten.
              Menurut  Entis,  masuknya  kelompok  buruh  itu  disebabkan  karena,  Wahidin  Halim,  selaku
              Gubernur Banten dinilai tidak responsif dan cenderung mengabaikan aspirasi kaum buruh.

              "Dari beberapa Video yang beredar di sosmed, itu terlihat para buruh menduduki kursi Gubernur
              Banten. Mungkin ini adalah bagian dari bentuk kekecewaan para buruh, ketika aspirasi mereka
              tidak direspon dengan baik oleh Gubernur Banten. Tentu ini mengingatkan saya pada teragedi
              gerakan Reformasi di Indonesia 22 tahun silam." kata Entis, Jumat (24/12) melalui keterangan
              tertulis.

              Entis  menjelaskan  bahwa,  dengan  berhasilnya  kelompok  buruh  menduduki  kantor  Gubernur
              Banten itu, adalah bagian dari isyarat dan gambaran bahwa, sistem birokrasi pemerintahan di
              Provinsi Banten dibawah kepemimpinan Wahidin Halim dan Andika Hazrumi sangat buruk dan
              bobrok.
              "Bagi saya, ini adalah satu bentuk gambaran yang menjelaskan bahwa, Birokrasi Pemerintah di
              Provinsi Banten ini bobrok, termasuk juga pola pengambilan keputusan atau pun kebijakannya.
              Jadi,  Gubernur  Banten,  Pak  WH  itu,  jangan  seolah-olah  menyalahkan  pihak-pihak  lain,  atas
              terjadinya insiden tersebut," jelas Entis.
              Entis  menilai  bahwa,  terjadinya  peristiwa  yang  luar  biasa  saat  aksi  unjuk  rasa  tersebut,
              disebabkan karena, Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Andika Hazrumy kurang komunikatif
              dan koordinasi pemerintah di lingkungan Pemprov Banten, kurang begitu harmonis.

              "Kalau yang kami lihat bahwa, semacam ada yang tidak harmonis di lingkungan Pemprov Banten
              ini. Tentu dalam hal ini, yang saya liat, Gubernur Banten, kurang begitu komunikatif dan pola
              koordinasinya  juga  kurang.  Jadi  sangat  wajar  apabila  para  Buruh  itu  kesal,  lalu  kemudian
              menduduki kantor Gubernur." terang Entis.
              JPMI  kabupaten  Pandeglang  Wilayah  Banten,  tambah  Entis,  sangat  menyayangkan  sikap
              Gubernur Banten yang tidak menyerap aspirasi buruh.


                                                           237
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243