Page 362 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 362

Judul               DPD-RI Tolak Sentralisasi di RUU Ciptaker
                 Nama Media          Ekonomi Neraca

                 Newstrend           Omnibus Law
                 Halaman/URL         Pg36
                 Jurnalis            ANT
                 Tanggal             2020-07-30 13:36:00
                 Ukuran              99x126mmk
                 Warna               Hitam/Putih
                 AD Value            Rp 3.960.000
                 News Value          Rp 11.880.000
                 Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                 Layanan             Korporasi
                 Sentimen            Negatif



              Narasumber

              neutral - La Nyalla Mahmud Mat-talitti (Ketua DPD RI) kata La Nyalla dalam keterangannya di
              Jakarta, Sabtu (25/7). . Hal itu dikatakan La Nyalla usai rapat gabun-. gan alat kelengkapan
              DPD dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Har-tanto, di rumah dinas
              Ketua  DPD  RI  di  kawasan  Denpasar  Raya  Jakarta,  Sabtu  (25/7).  .  Dalam  rapat  gabungan
              tersebut, empat pimpinan Komite di DPD RI yaitu Komite I hingga II sepakat menolak terhadap
              frasa atau semangat menarik kewenangan daerah ke pusat atau sentralisasi yang ada dalam
              RUU Ciptaker. . La Nyallamengatakan, para pimpinan alat kelengkapan DPD juga memandang
              hilangnya kepastian hukum terkait sanksi pidana dan administratif sebagai pengganti sanksi
              pidana. . Selain itu menurut dia akan menjadi sangat gemuk delegasi pengaturan ke peraturan
              pelaksana  di  bawah  UU,  ditambah  lagi  kewenangan  Presiden  mencabut  Peraturan  Daerah
              (Perda) di Pasal 166 RUU Ciptalcer rawan melanggar Putusan Mahkamah Konstitusi yang sudah
              ada.  .  Menanggapi  hal  itu,  Airlangga  mengatakan  pemerintah  memang  ingin  mempercepat
              pembahasan RUU Ciptaker karena RUU tersebut adalah reformasi paling positif di Indonesia
              dalam 40 tahun terakhir, khususnya di bidang investasi dan perdagangan.

              positive - La Nyalla Mahmud Mat-talitti (Ketua DPD RI) kata La Nyalla dalam keterangannya di
              Jakarta, Sabtu (25/7). . Hal itu dikatakan La Nyalla usai rapat gabun-. gan alat kelengkapan
              DPD dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Har-tanto, di rumah dinas
              Ketua  DPD  RI  di  kawasan  Denpasar  Raya  Jakarta,  Sabtu  (25/7).  .  Dalam  rapat  gabungan
              tersebut, empat pimpinan Komite di DPD RI yaitu Komite I hingga II sepakat menolak terhadap
              frasa atau semangat menarik kewenangan daerah ke pusat atau sentralisasi yang ada dalam
              RUU Ciptaker. . La Nyallamengatakan, para pimpinan alat kelengkapan DPD juga memandang
              hilangnya kepastian hukum terkait sanksi pidana dan administratif sebagai pengganti sanksi
              pidana. . Selain itu menurut dia akan menjadi sangat gemuk delegasi pengaturan ke peraturan
              pelaksana  di  bawah  UU,  ditambah  lagi  kewenangan  Presiden  mencabut  Peraturan  Daerah
              (Perda) di Pasal 166 RUU Ciptalcer rawan melanggar Putusan Mahkamah Konstitusi yang sudah
              ada.  .  Menanggapi  hal  itu,  Airlangga  mengatakan  pemerintah  memang  ingin  mempercepat
              pembahasan RUU Ciptaker karena RUU tersebut adalah reformasi paling positif di Indonesia
              dalam 40 tahun terakhir, khususnya di bidang investasi dan perdagangan. . Apalagi dalam resesi
              global, RUU ini memberikan sinyal kepada dunia bahwa Indonesia kondusif dan terbuka untuk
              bisnis, ini penting di tengah sumber daya fiskal kita yang terbatas


                                                           361
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367