Page 366 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 366
negative - Trubus Rahadiansyah (Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti) Saya
imbau juga kantor-kantor ini jangan menutupi, karena banyak kantor yang menutupi tidak mau
membuka diri terutama swasta itu tidak mau membuka diri kalau karyawannya terpapar Covid
positive - Netty Prasetiyani (Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)) Karyawan yang
berhubungan dengan pasien positif harus benar-benar ditelusuri dan dipastikan aktivitasnya
agar tidak terjadi transmisi ke orang lain
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Kita minta ada petugas K3 Covid-19 di setiap
perusahaan dan perkantoran yang bertugas secara khusus untuk mencegah dan mengantisipasi
penyebaran Covid-19 di tempat kerja
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Jangan bawa masker karena takut dihukum
denda. Harus jadi addict, bawa masker harus dijadikan sebuah ketagihan. Mari menyayangi diri
sendiri dan menyayangi orang lain dengan menjaga diri agar penyebaran Covid-19 tak terjadi
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta perusahaan memastikan protokol
kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 dijalankan dengan baik di area kerja guna
mencegah munculnya klaster penularan baru.
"Kita berharap semua industri, semua perusahaan yang melakukan produksi kembali, saya kira
harus dipastikan bahwa protokol kesehatan itu dijalankan. Kita tidak ingin ada klaster baru,"
katanya saat meninjau area proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di Jakarta
Timur pada Senin.
KLASTER PERKANTORAN DAN DILEMA BEBAN EKONOMI PERUSAHAAN
oleh Idealisa Masyrafina, Rizkyan Adiyudha, Ali Mansur, Antara Pascapembukaan kembali
aktivitas perekonomian, perkantoran menjadi salah satu tempat yang kembali ramai. Aktivitas
menuju dan pulang ke kantor ikut hidup kembali setelah PSBB dilonggarkan di Ibu Kota.
Namun, efeknya adalah muncul klaster perkantoran Covid-19. Jumlahnya juga tidak bisa
dibilang sedikit untuk tidak menjadi kewaspadaan.
Satgas Penanganan Covid-19 menemukan hingga 28 Juli 2020 terdapat 90 klaster perkantoran
di DKI Jakarta. Total kasus dari 90 perkantoran tersebut adalah 459 orang yang positif Covid-
19.
Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan melakukan rapid test
. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta menyatakan tes masal Covid-19, baik itu tes
cepat (rapid test) maupun PCR di perkantoran, menjadi tanggung jawab dari perusahaan-
perusahaan itu sendiri. Pemprov tidak menyiapkan anggaran untuk itu.
"Disnaker tidak mempunyai anggaran untuk melakukan tes masif terhadap perusahaan-
perusahaan tersebut, tidak ada, karenanya dalam melakukan tes cepat terhadap semua pekerja
itu dibiayai oleh perusahaan itu sendiri," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI
Jakarta, Andri Yansah kepada pewarta di Jakarta, Rabu (29/7). Pemprov tapi akan memfasilitasi
jika ada perusahaan yang tidak mampu namun membutuhkan tes massal.
Perusahaan yang ketahuan melanggar ketentuan kapasitas 50 persen tapi diminta untuk
menanggung sendiri tes pemeriksaan tersebut karena perusahaan itu dikategorikan ke dalam
365