Page 376 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 AGUSTUS 2020
P. 376

"Ketentuannya  kita  tetap  berharap  tes  itu  dilakukan  oleh    perusahaan    tersebut.  Apabila
              perusahan itu tidak mampu, mungkin saya akan fasilitas dengan Dinkes," ujar Andri kepada
              wartawan, Kamis (30/7).



              DISNAKER DKI: TES CORONA DI KANTOR BIAYA MANDIRI, JIKA TAK MAMPU
              DIBANTU DINKES

              Konten Redaksi kumparan  Klaster perkantoran  kini menjadi salah satu penyebaran  corona
              terbesar di Jakarta. Kasus positif terus bermunculan di  kantor  instansi pemerintah hingga
              swasta.

              Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi  dan  Energi  DKI,  Andri  Yansyah,  mengatakan,  tes
              corona  di setiap kantor akan diserahkan kepada pihak perusahan. Jika perusahaan tak mampu,
              bisa difasilitasi Pemprov DKI.
              "Ketentuannya  kita  tetap  berharap  tes  itu  dilakukan  oleh    perusahaan    tersebut.  Apabila
              perusahan itu tidak mampu, mungkin saya akan fasilitas dengan Dinkes," ujar Andri kepada
              wartawan, Kamis (30/7).

              Namun, bantuan itu tak berlaku jika perusahaan melanggar ketentuan operasional selama PSBB.
              Misalnya,  ketika  kantor  melanggar  kapasitas  pegawai  maksimal  50  persen,  Pemprov
              menganggap perusahaan itu mampu sehingga tak perlu dibantu.

              "Tetapi kalau perusahaan tersebut kita minta bahwa dia boleh mengaktifkan karyawannya 50
              persen, tetapi dia  mengaktifkannya  lebih dari 50 persen berarti perusahan itu melanggar,
              berarti dia perusahaan yang mampu," kata Andri.

              "Sebenarnya kita harus  fasilitasi  , tetapi kita bisa melihat itu  perusahaannya  mampu atau
              tidak. Jadi, itu kewajiban perusahan untuk membiayai karyawannya yang sakit. Supaya tidak
              terjadi seperti itu, lebih baik disiplin dan taat pada ketentuan," lanjutnya.


              Semua testing yang dibantu oleh Pemprov DKI untuk kantor bakal difasilitasi Dinkes, bukan
              Disnaker.  Sebab,  Disnaker  tak  memegang  kendali  atas  anggaran  testing,  termasuk  di
              perusahaan.

              "Disnaker  tidak    mempunyai    anggaran  untuk  melakukan  tes  masif  terhadap  perusahan-
              perusahaan tersebut, tidak ada, makanya yang kita lakukan untk melakukan rapid test terhadap
              semua pekerja yang dibiayai oleh perusahan tersebut," jelasnya.

              Tercatat hingga 29 Juli, terdapat 90 klaster perkantoran dengan jumlah kasus positif mencapai
              459  kasus.  Klaster  ini  tersebar  di  kantor  kementerian  (20  klaster,  139  kasus),  badan  atau
              lembaga (10 klaster, 25 kasus); Pemda DKI (34 klaster, 141 kasus); Kepolisian (1 klaster, 4
              kasus); BUMN (8 klaster, 35 kasus); dan kantor swasta (14 klaster, 92 kasus).

              Simak panduan lengkap corona di  Pusat Informasi Corona   Jakarta  Infografik  News  Corona
              Kantor  Klaster Perkantoran2020 (c) PT Dynamo Media Network  Version 1.1.254.











                                                           375
   371   372   373   374   375   376   377   378   379   380   381