Page 227 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 227

Sebanyak  500  pekerja  atau  buruh  menggelar  aksi  demonstrasi  di  depan  Kantor  DPRD  Jawa
              Timur, Jalan Indrapura, Surabaya, sejak 13.00 WIB, Senin (2/11). Massa dari elemen FSPMI,
              FSP  KEP  dan  KSPI,  ini  menuntut  agar  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  dibatalkan,  hingga
              mengungkapkan kekecewaan soal upah murah di provinsi Jatim.



              BURUH DEMO DPRD JATIM, KECEWA UMP NAIK HANYA 5,65 PERSEN

              Sebanyak  500  pekerja  atau  buruh  menggelar  aksi  demonstrasi  di  depan  Kantor  DPRD  Jawa
              Timur, Jalan Indrapura, Surabaya, sejak 13.00 WIB, Senin (2/11). Massa dari elemen FSPMI,
              FSP  KEP  dan  KSPI,  ini  menuntut  agar  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  dibatalkan,  hingga
              mengungkapkan kekecewaan soal upah murah di provinsi Jatim.

              Ada  sejumlah  tuntutan  yang  mereka  bawa.  Pertama  yakni  mendesak  DPRD  Jatim
              merekomendasikan  kepada  Presiden  Joko  Widodo  menerbitkan  Perppu  Pencabutan  Undang-
              undang (UU) Cipta Kerja atau Omnibus Law.

              "Mendesak  DPRD  Provinsi  Jawa  Timur  merekomendasikan  kepada  Presiden  RI  agar  segera
              menerbitkan Perppu untuk membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja," kata Sekretaris KSPI
              Jatim Jazuli.

              Yang  kedua,  yakni  meminta  DPRD  Jatim  agar  dapat  memfasilitasi  audiensi  dengan  Menteri
              Ketenagakerjaan  dan  Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian,  soal  SE  Menaker  tentang
              Penetapan Upah Minimum, dan Omnibus Law.

              Lalu  ketiga,  meminta  DPRD  Jatim  agar  mendesak  Gubernur  Jawa  Timur  Khofifah  Indar
              Parawansa  untuk  melakukan  review  terhadap  Keputusan  Gubernur  Jawa  Timur  nomor:
              188/498/KPTS/013/2020 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Timur Tahun 2021.
              Dalam keputusan itu, UMP Jatim 2021 naik menjadi Rp1.868.777,08. Besaran UMP tahun 2021
              tersebut mengalami pertambahan sebesar 5,65 persen atau hanya Rp100 ribu dari UMP tahun
              2020.

              "Secara politik kami mengapresiasi keputusan Gubernur Khofifah yang menetapkan kenaikan
              UMP Jatim tahun 2021 dengan mengabaikan SE Menaker. Namun secara rill SK UMP Jatim tahun
              2021 tersebut tidak memberikan asas kemanfaatan, karena saat ini UMK terendah di Jatim tahun
              2020 sudah mencapai angka sebesar Rp1,9 juta," katanya.
              Pihaknya pun berharap UMP Jatim tahun 2021 bisa naik sebesar Rp2,5 juta. Angka itu dinilai
              dapat memangkas disparitas upah minimum antar kabupaten/kota di Jatim, sebab, menurutnya
              dalam aturan UMK tidak boleh lebih rendah dari UMP.

              Ditemui  DPRD  Perwakilan  massa  buruh  kemudian  diterima  oleh  Komisi  E  DPRD  Jatim  untuk
              melakukan  audiensi  bersama  perwakilan  Dinas  Ketenagakerjaan  dan  Transmigrasi
              (Disnakertrans) Jatim.

              Salah  satu  Anggota  Komisi  E,  Hari  Putri  Lestari  membeberkan  bahwa  perwakilan  buruh
              menyampaikan kekecewaannya terkait Omnibus Law dan UMP 2021.

              "Intinya mereka sangat kecewa. Harusnya gubernur yang bisa menjelaskan [soal UMP 2021].
              Kita minta gubernur ini supaya tidak ada kekecewaan atau salah paham. Gubernur harus jelaskan
              dasar [kenaikan UMP] 5,65 persen dari mana," kata Tari usai audiensi.

              Tari  mengungkapkan,  bahwa  buruh  semakin  kecewa  lantaran  yang  hadir  audiensi  bukanlah
              Kepala  Disnakertrans,  Himawan  Estu  Bagijo,  melainkan  kepala  biro  yang  tak  membidangi
              permasalahan upah.
                                                           226
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232