Page 313 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 313

Ringkasan

              Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani  menyatakan,
              keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) 2021 sudah tepat
              lantaran sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.

              Pihaknya menyesalkan kebijakan para kepala daerah yang tetap menaikkan UMP 2021 karena
              dinilai bakal mempersulit dunia usaha bahkan membawa dunia usaha dalam keadaan krisis.

              Bahkan,  terdapat  ancaman  gelombang  PHK  besar-besaran  jika  kebijakan  kepala  daerah
              menaikkan UMP 2021 dilanjutkan.



              APINDO: KENAIKAN UMP 2021 BISA PICU PHK BESAR-BESARAN

              Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani  menyatakan,
              keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) 2021 sudah tepat
              lantaran sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.

              Pihaknya menyesalkan kebijakan para kepala daerah yang tetap menaikkan UMP 2021 karena
              dinilai bakal mempersulit dunia usaha bahkan membawa dunia usaha dalam keadaan krisis.

              Bahkan,  terdapat  ancaman  gelombang  PHK  besar-besaran  jika  kebijakan  kepala  daerah
              menaikkan UMP 2021 dilanjutkan.

              "Dengan penetapan upah yang tidak sesuai dengan Surat Edaran, dapat dipastikan akan semakin
              mempersulit  dunia  usaha  yang  pada  ujungnya  akan  menyebabkan  gelombang  PHK  besar-
              besaran dalam kondisi krisis," ujar Hariyadi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/11/2020).

              Hariyadi melanjutkan, kemungkinan ada sikap politis kepala daerah dalam memutuskan kenaikan
              UMP 2021 tersebut. Apalagi, dalam waktu dekat kontestasi Pilkada akan segera digelar.

              "Tapi rasanya bukan Pilkada, tapi mau Pilpres 2024. Seingat saya nama-nama ini adalah yang
              muncul di polling-polling yang akan berkompetisi di 2024, tapi tidak tahu lah saya tidak bisa
              menjawab itu," katanya.
              Terlepas dari kemungkinan itu, Apindo menyayangkan sikap kepala daerah yang tidak sejalan
              dengan apa yang diimbau pemerintah melalui SE Menaker, meskipun kepala daerah lah yang
              diberi kewenangan untuk menentukan UMP di daerahnya.

              "Tentu ini memang menjadi otoritasnya kepala daerah, hanya kami menyesalkan lah, artinya
              keputusan ini tidak memperhatikan kondisi secara umum," ujarnya.

              Pemerintah telah menetapkan untuk tidak menaikkan Upah Minimum Provinsi atau UMP 2021.

              Hal  tersebut  juga  sudah  ditetapkan  dalam  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  No
              M/11/HK.04/x/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi Corona
              Virus Disease 2019 (Covid-19), tertanggal 26 Oktober 2020.

              Kendati, terdapat beberapa daerah yang justru menaikkan upah minimum mereka, seperti Jawa
              Tengah, DKI Jakarta hingga Yogyakarta. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyayangkan
              keputusan para kepala daerah tersebut.
              "Tentu ini memang menjadi otoritasnya kepala daerah, hanya kami menyesalkan lah, artinya
              keputusan ini tidak memperhatikan kondisi secara umum," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi
              Sukamdani dalam konferensi pers, Senin (2/11/2020).

                                                           312
   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318