Page 330 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 330

Sebab, Anies menetapkan upah minimum DKI Jakarta sebesar Rp4,41 juta atau naik 3,27 persen
              dari tahun ini bagi perusahaan tidak terdampak covid-19.


              APINDO SOAL KEBIJAKAN UMP ANIES: BIKIN MASALAH BARU

              Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (  Apindo  )  menilai  keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan menaikkan upah minimum provinsi ( UMP ) sebesar 3,27 persen bagi perusahaan
              tidak terdampak covid-19 akan menimbulkan permasalahan baru di lapangan.
              Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani mengatakan permasalahan yang timbul nantinya
              adalah  menentukan  sebuah  perusahaan  terdampak  atau  tidak  terdampak  pandemi  covid-19.
              Sebab, Anies menetapkan upah minimum DKI Jakarta sebesar Rp4,41 juta atau naik 3,27 persen
              dari tahun ini bagi perusahaan tidak terdampak covid-19.
              "Keputusan  Pak  Anies  itu  menimbulkan  masalah  baru  di  lapangan  karena  upah  minimum
              mengatur yang paling bawah. Kami tidak mengatur yang tidak terdampak, kan susah jadinya
              karena pola pikirnya ini dibalik," ujarnya dalam konferensi pers Apindo tentang Pernyataan Sikap
              Apindo Terhadap Penetapan Upah Minimum 2021, Senin (2/11).

              Ia memperkirakan terjadi perdebatan nantinya ketikan menentukan perusahaan terdampak dan
              tidak terdampak pandemi sebagai acuan kenaikan upah minimum. Belum lagi, jika pengusaha
              mengaku  perusahaannya  terdampak  covid-19,  sedangkan  serikat  pekerja  perusahaan
              menyatakan perusahaannya tidak terdampak.

              "Memang, ini terus terang menyulitkan karena pada saat menentukan mana yang terdampak
              atau tidak terdampak ini pasti akan ramai, karena nanti yang akan melakukan justifikasi seperti
              apa," paparnya.
              Selain  itu,  ketentuan  tersebut  juga  menambah  beban  perusahaan  dari  sisi  administratif.
              Pasalnya, perusahaan harus membuktikan terdampak atau tidak terdampak pandemi kepada
              Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

              "Kalau mau dilihat siapa yang tidak terdampak? Karena, hampir semua kalau di DKI Jakarta kena
              semuanya (dampak pandemi), kita bisa melihatnya mulai dari jasa hingga industri manufaktur
              kena semua," imbuhnya.

              Dalam  kesempatan  yang  sama,  Anggota  Apindo  Bagian  Ketenagakerjaan  Subchan  Gatot
              mengamini  pernyataan  Hariyadi  bahwa  kebijakan  Pemerintah  Provinsi  DKI  Jakarta  akan
              menimbulkan beban administratif bagi perusahaan.

              "Memang  tadi  dikatakan  akan  ada  sedikit  administratif,  bahwa  peran  Disnaker  ini  jadi  lebih
              dominan untuk putuskan yang bersangkutan terdampak apa tidak," ucapnya.

              Selain itu, DKI Jakarta sendiri belum menetapkan secara rinci kriteria perusahaan terdampak dan
              tidak  terdampak  pandemi  covid-19.  Ia  sendiri  menilai  keputusan  Anies  tersebut  berbanding
              terbalik  dengan  pemerintah  pusat  melalui  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  Nomor
              M/11/HK.04/X/2020.

              "Syaratnya  apa,  apakah  secara  profit  (laba),  revenue  (pendapatan),  produksi  turun?  Karena
              mayoritas yang terdampak ini, saat ini pengusaha-pengusaha itu masih operasi tapi di bawah
              standar kapasitas produksinya," katanya.

              Sebelumnya,  Anies  mengatakan  kebijakan  tersebut  asimetris  dengan  keputusan  Menteri
              Ketenagakerjaan.  Atas  dasar  tersebut,  serta  mempertimbangkan  pertumbuhan  ekonomi  dan
              inflasi nasional, maka upah minimum DKI Jakarta 2021 naik 3,27 persen menjadi Rp4,41 juta.
                                                           329
   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335