Page 370 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 370
Judul Pengusaha Kecam Keputusan Kepala Daerah Naikkan UMP 2021
Nama Media liputan6.com
Newstrend Peraturan Upah Minimum
Halaman/URL https://www.liputan6.com/bisnis/read/4397812/pengusaha-kecam-
keputusan-kepala-daerah-naikkan-ump-2021
Jurnalis Athika Rahma
Tanggal 2020-11-02 15:30:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua Umum Apindo) Tentu ini memang menjadi otoritasnya
kepala daerah, hanya kami menyesalkan lah, artinya keputusan ini tidak memperhatikan kondisi
secara umum
negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua Umum Apindo) Perhitungannya dilihat dari ekonomi
nasional dan inflasi. Kalau pake rumus itu hasilnya negatif karena ekonomi kita -5,32 persen
(kuartal II) dan inflasi 1,24 persen. Jadi kalau ditambahkan, masih minus 3 persen. Nggak
mungkin kalau pake formula minus, yang ada nanti upahnya turun, sehingga direkomendasikan
upahnya tetap
negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua Umum Apindo) Ini dasar acuan angkanya, kalau
dikembalikan dengan regulasi yang ada malah turun. Jadi yang diambil kepala daerah ini nggak
memperhatikan secara umum kondisi sebenarnya
negative - Ida Fauziyah (Menaker) Surat Edaran (SE) tersebut diterbitkan untuk memberikan
panduan atau pedoman bagi para gubernur dalam mengatasi kondisi di daerahnya yang
mengalami dampak pandemi Covid-19 terkait dengan penetapan upah minimum 2021
negative - Ida Fauziyah (Menaker) Hal tersebut tentunya sudah didasarkan pada pertimbangan
dan kajian yang mendalam mengenai dampak Covid-19 terhadap perlindungan upah pekerja dan
kelangsungan bekerja serta kelangsungan usaha di daerah yang bersangkutan
Ringkasan
Pemerintah telah menetapkan untuk tidak menaikkan Upah Minimum Provinsi atau UMP 2021.
Hal tersebut juga sudah ditetapkan dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No
M/11/HK.04/x/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19), tertanggal 26 Oktober 2020.
369