Page 366 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 366

"Kita kan masih minta bantuan pemerintah, minta relaksasi, karena kita memang sedang dalam
              kondisi berat. Kita baru mulai bisa jalan lagi, belum bisa berlari," tegasnya.
              Terkait kemungkinan adanya gelombang PHK, menurut Frans hal itu bisa saja terjadi. Kenaikan
              upah saat ini memang menjadi beban berat dari para pengusaha.

              "Bisa saja terjadi PHK. Kita dari dulu berusaha menghindari itu (PHK), maka dirumahkan dulu
              jangan PHK, tapi ya bisa saja terjadi," ujarnya.

              Maka  kali  ini  Apindo  berharap  penetapan  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota  (UMK)  yang
              berpedoman pada UMP tidak memberatkan pengusaha. Memang ada dua daerah yang harus
              tetap menaikkan upah karena saat ini masih dibawah UMP yaitu Banjarnegara dan Wonogiri.

              "Bagi yang belum UMP ya disesuaikan, yang lain yang sudah UMP tetap (tidak naik upahnya).
              Kita harus sama-sama hidup jangan 'mati' semua," kata Frans.
              Menanggapi hal itu, Ganjar mengatakan Apindo tidak perlu khawatir adanya gelombang PHK.
              Keputusan sudah menggunakan formula pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dasarnya adalah PP
              78 tahun 2015 tentang pengupahan.

              "Gelombang PHK gimana. UMP ini upah minimum dan diberikan yang kerja satu tahun, agak
              tidak beralasan. Kita sudah gunakan formula pertumbuhan ekonomi dan inflasi, sudah jelas.
              Kalau ada yang keberatan bisa dilakukan peundaan, meski pengalaman tahun lalu tidak ada yang
              menunda.  Yang  kemudian  terjadi  penyusaiannya  hanya  dua  tempat  di  Banjarnegara  dan
              Wonogiri, yang lain kan OK," kata Ganjar di kantornya.

              Setelah  ditetapkan  UMP,  masing-masing  daerah  akan  menetapkan  UMK  2021.  Ganjar
              menjelaskan  masih  ada  waktu  pengusaha,  buruh  dan  pemerintahan  untuk  kembali  duduk
              bersama dan membahas itu.
              "Jadi Apindo enggak usah takut. Justru sekarang yang diperlukan antara Apindo, Serikat Pekerja
              sama Pemerintah duduk lagi aja, masih ada kesempatan untuk ngobrol banyak. Sehingga nanti
              bisa dicapai kesepakatan-kesepakatan dan hubungan industrial yang harmonis," tegasnya.

              Untuk diketahui, dengan kenaikan tersebut, UMP Jateng tahun depan sebesar Rp1.798.979,12.
              Artinya, ada kenaikan dibanding UMP tahun ini yang sebesar Rp1.742.015. Dua daerah yang
              UMK-nya  harus  naik  yaitu  Kabupaten  Banjarnegara  menaikkan  sebesar  Rp50.979,12  dan
              Wonogiri sebesar Rp1.979,12.
              Bagaimana dengan Apindo Yogyakarta menyikapi Sri Sultan Hamengku Buwono X yang memilih
              menaikkan UMP? Langsung klik halaman selanjutnya.

              Apindo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun
              2021 adalah hal prerogatif Gubernur DIY. Apindo juga meminta serikat buruh DIY untuk tidak
              membuat resah para buruh.

              "Ya begini, kami itu kalau dari Apindo (DIY) selama ini kan tidak pernah berseberangan dengan
              Pemerintah maupun dengan teman-teman dari serikat pekerja yang secara tripartite duduk di
              dewan pengupahan," kata Wakil Ketua Apindo DIY Hermelin Yusuf saat dihubungi detikcom,
              Senin(2/11/2020).

              Hanya saja, sebagai wadah dari pada pengusaha di DIY ini tentunya dengan keputusan yang
              sedemikian itu dalam kondisi normal sebenarnya tidak jadi masalah. Apalagi, dia menilai saat ini
              kondisi tidak normal akibat pandemi COVID-19.





                                                           365
   361   362   363   364   365   366   367   368   369   370   371