Page 362 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 362

ALASAN RIDWAN KAMIL TIDAK MENAIKKAN UMP JABAR

              Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil  menjelaskan  soal  alasan  tak  menaikan  upah  minimum
              Provinsi (UMP) Jawa Barat.

              Seperti diketahui, Pemprov Jabar telah menetapkan upah minimum Provinsi Jawa Barat pada
              tahun 2021 sebesar Rp 1.810.351.

              Hal  itu  tertuang  dalam  Surat  Keputusan  Gubernur  Nomor  561/Kep.722-Yanbangsos/2020
              tentang UMP Jabar 2021. Nilai tersebut sama dengan tahun lalu alias tidak naik.
              Ia menjelaskan, pandemi Covid-19 berdampak pada sekitar 2.000 perusahaan di Jabar yang 60
              persennya bergerak di bidang manufaktur.

              Bahkan, 500 perusahaan di antaranya terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

              "Jabar itu sektor manufaktiur terbesar di Indonesia. Enam puluh persen manufaktur di Jabar.
              Oleh Covid yang paling terdampak adalah (sektor) manufaktur dan jasa. Jadi karena jumlah
              industrinya paling banyak, jumlah PHK-nya paling terdampak. Itulah mengapa UMP Jabar tidak
              dinaikkan  mengikuti  surat  edaran  dari  Kemenaker,"  tutur  Emil,  sapaan  akrabnya  dalam
              konferensi pers di Mapolda Jabar, Senin (2/11/2020).

              Jika standar upah provinsi naik, lanjut Emil, dikhawatirkan gelombang PHK massal akan terjadi
              dan merugikan kaum buruh.

              "Jangan dibandingkan dengan provinsi lain yang industrinya sedikit. Di Pulau Jawa yang industri
              paling banyak di Jabar dan Banten yang sama mengalami pabrik industri yang paling terdampak,"
              ungkapnya.

              Ia  berharap  keputusan  itu  bisa  dimaklumi  dalam  rangka  mendukung  pemulihan  ekonomi
              nasional.

              Kebijakan  itu,  kata  dia,  dilakukan  agar  semua  sektor  usaha  bisa  bertahan  di  tengah  krisis
              ekonomi akibat pandemi.


              "Perlu kejernihan berpikir bahwa tidak ada keputusan yang memang memuaskan semua pihak.
              Tapi tidak ada sedikitpun niat pemerintah untuk menyengsarakan masyarakatnya. Semata-mata
              ini  mencegah  kemudharatan  karena  jumlah  yang  di-PHK  sudah  lebih  dari  500  perusahaan,"
              jelasnya.

              Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan Upah Minimum Provinsi
              Jawa Barat pada tahun 2021 sebesar Rp 1.810.351.

              Hal  itu  tertuang  dalam  Surat  Keputusan  Gubernur  Nomor  561/Kep.722-Yanbangsos/2020
              tentang UMP Jabar 2021.
              Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar Taufik Garsadi mengatakan,
              penetapan  UMP  tahun  ini  tidak  ada  kenaikan  dari  tahun  lalu.  Kondisi  ekonomi  yang  tengah
              melemah selama pandemi menjadi sebab utama.

              Menurut  Taufik,  untuk  menaikkan  UMP  butuh  perhitungan  mengacu  pada  survei  kebutuhan
              hidup layak (KHL), hasil pertumbuhan ekonomi provinsi, dan angka inflasi.

              "Nah, sampai saat ini kami belum mendapatkan rilis terbaru dari BPS. Karena mereka baru akan
              meriils data inflasi pada 2 November dan pertumbuhan ekonomi pada 4 November," kata Taufik
              dalam konferensi pers virtual, Sabtu (31/10/2020).


                                                           361
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367