Page 358 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 358

SOAL UMP PEMDA TAK DIBERI KESEMPATAN MEMBAHAS

              Pemerintah pusat melalui Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/11/HK.04/2020
              mengenai upah minimum provinsi (UMP), memutuskan tidak ada kenaikan untuk tahun 2021.
              Meski  beralasan  karena  pandemi  Covid-19,  namun  hal  itu  tetap  menimbulkan  polemik  bagi
              pemerintah daerah hingga tataran Kabupaten.

              Bupati Temanggung, Jawa Tengah, Muhammad Al Khadziq mengatakan, penentuan UMP 2021
              memang sudah ada aturan dari pemerintah pusat. Pada SE tersebut para gubernur diminta untuk
              membuat penetapan upah 2021 dengan batasan akhir 30 Oktober 2020. Dengan waktu mepet
              dan masih masuk masa libur panjang, maka pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi
              tidak diberi kesempatan untuk membahas lebih lanjut.

              "Selasa  lalu  ada  edaran  kepada  para  gubernur  untuk  tidak  menaikkan  upah  provinsi  dan
              besarannya sesuai dengan tahun lalu agar juga dibuat ketetapan dengan batas akhir 30 Oktober
              2020.  Jadi  pemerintah  provinsi  dan  pemerintah  kabupaten  tidak  diberi  kesempatan  untuk
              membahas  besaran  upah.  Karena  antara  surat  keluar  hari  Selasa  hingga  Sabtu  tanggal  31
              Oktober  seluruhnya  adalah  masa-masa  libur  bersama,  sehingga  tidak  mungkin  pemerintah
              daerah melakukan proses apalagi di Kabupaten Temanggung," katanya Senin (2/11/2020).

              Bupati  Khadziq  kemudian  melakukan  komunikasi  dengan  Gubernur  Jateng  Ganjar  Pranowo.
              Pasalnya, persoalan UMP juga berimbas kepada masyarakat di Kabupaten Temanggung.

              Atas  adanya  polemik  itu,  pihaknya  menyempatkan  melakukan  diskusi  dengan  para  buruh  di
              Kabupaten Temanggung dan Dinas Tenaga Kerja. Hasilnya, mereka mendorong Gubernur Jawa
              Tengah Ganjar Pranowo supaya melakukan komunikasi agar batas waktu penetapan UMP jangan
              hanya sampai 31 Oktober.

              "Kemarin saya minta kepada Pak Gubernur atas diskusi dengan para buruh di Temanggung, agar
              memohon ijin kepada Ibu Menteri supaya batas waktunya tidak harus 31 Oktober. Tapi saya
              tidak tahu Pak Gubernur sudah komunikasi dengan Bu Menteri atau tidak, tetapi tadi malam Pak
              Gubernur  WA  ke  saya  di  Jawa  Tengah  penetapan  upah  minimum  kabupaten  (UMK)  diberi
              kesempatan sampai tanggal 21 November 2020," katanya.

              Atas  kebijakan  Gubernur  Jateng  maka  masih  ada  waktu  bagi  Pemkab  Temanggung  beserta
              seluruh  komponen  untuk  membahas  UMK.  Ia  pun  meminta  kepada  Dinas  Tenaga  Kerja
              Kabupaten Temanggung dan Asisten II agar segera berkoordinasi dengan Biro Pusat Statistik,
              Dewan Pengupahan dan tripartit agar segera menggelar rapat bersama.

              Langkah  itu  guna  menyusun  besaran  upah  minimum  kabupaten  tahun  2021.  Mengingat
              penentuan angka UMK ini harus berdasar kepada indeks kebutuhan hidup layak. Karena disetiap
              daerah tentu besarannya tidak sama.

              "Untuk menentukan indeks hidup layak kan harus dilakukan survei terlebih dahulu. Maka saya
              minta kepada BPS dan Dewan Pengupahan untuk segera melakukan survei pasar menentukan
              indeksnya,  kemudian  melakukan  rapat  pengupahan  yang  terdiri  dari  tri  partit  menentukan
              besaran UMK. Selanjutnya akan kita laporkan kepada Gubernur yang mana UMK ini nantinya
              akan menjadi salah satu komponen penentu UMP," katanya.

              Kendati  ia  belum  bisa  memastikan  untuk  naik  atau  tidaknya  UMK,  karena  harus  ada  angka
              indeksnya. Namun setidaknya masih ada kelonggaran waktu dari Gubernur.

              Ia berterimakasih karena Gubernur mengundur penentuan UMK, sebab kalau harus sesuai Surat
              Edaran Menteri Tenaga Kerja agar ditetapkan tanggal 30 Oktober dan sama dengan tahun lalu,
              akan menjadi kurang apsiratif. Reporter: Raditia Yoni Editor: Anthony Djafar.


                                                           357
   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363