Page 391 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 391

Hariyadi  menilai  para  pemimpin  daerah  telah  mengabaikan  Surat  Edaran  (SE)  Menteri
              Ketanagakerjaan Nomor M/11/HK.04/2020. Diketahui, SE itu mengatur tentang Penetapan Upah
              Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Covid-19 yang sama di 2020.

              "Ini menjadi kontradiktif dengan kondisi yang ada. Jadi yang diambil kepala daerah ini tidak
              memperhatikan aturan, juga kondisi secara umum," pungkasnya.

              Lebih lanjut, dia menekankan situasi pandemi covid-19 memukul hampir seluruh sektor usaha.
              Menurutnya, pelaku usaha kini sulit membayar upah pekerja seperti situasi normal.

              "Tentu tidak mungkin pakai itu. Sehingga direkomendasikan upahnya tetap," kata Hariyadi.

              Penerbitan  SE  Menteri  Ketenagakerjaan  bertujuan  memberikan  perlindungan  dan
              keberlangsungan  bekerja  bagi  pekerja  atau  buruh.  Serta,  menjaga  kelangsungan  usaha  di
              tengah pandemi. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian terhadap penetapan UMP 2021.
              Namun,  di  DKI  Jakarta  misalnya,  pemerintah  setempat  memutuskan  untuk  menaikkan  UMP
              2021. Kenaikan UMP menjadi Rp4,4 juta berlaku bagi perusahaan yang tidak terdampak pandemi
              covid-19. Sementara itu, perusahaan yang mengalami tekanan berat, diperbolehkan memakai
              UMP 2020.(OL-11).






















































                                                           390
   386   387   388   389   390   391   392   393   394   395   396