Page 404 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 404

Meski hanya lima puluh hingga seratus ribu rupiah, atau bagi perusahaan yang tak terdampak
              pandemi.
              Sebagian  besar  pekerja  pada  2021  bakal  tak  mendapat  kenaikan  gaji,  sesuai  imbauan
              pemerintah pusat, pada akhir Oktober, yang menetapkan upah minimum provinsi tak naik tahun
              depan.

              Alasannya agar tak ada pemutusan hubungan kerja, alias pengangguran, karena pandemi corona
              yang memukul ekonomi.

              Tapi ternyata, tidak semua provinsi di Indonesia mengikuti kebijakan ini.

              Sejumlah daerah tetap menaikkan upah, karena melihat ada sektor yang tetap moncer alias tidak
              tergilas pandemi.

              Berikut 4 provinsi yang tetap naikkan UMP:

              1. Jawa Tengah , naik Rp 56.963
              2. Jawa Timur naik Rp 100.000.


              3. Daerah Istimewa Yogyakarta , naik Rp 68.000.
              4. DKI Jakarta , naik Rp 139.837.

              Kenaikan paling kecil 3 persen. Dan paling besar di Jawa Timur , 5 persen.

              Tapi di Jakarta ada catatannya.

              Aturan kenaikan ini dilakukan pada sejumlah sektor usaha yang tak terdampak pandemi.

              Yang mana sektor usahanya? Menurut analisis ekonom, klaster telekomunikasi dan turunannya,
              adalah industri yang sewajarnya menaikkan upah.

              Karena bisnisnya hanya terkontraksi sedikit, kemudian justru melesat.

              Menurut pemerintah pusat, sebaiknya pemerintah daerah juga menimbang sejumlah hal akibat
              keputusan tak menaikkan upah.

              Salah satunya penambahan angkatan kerja baru tahun depan.

              Tapi menurut wakil pengusaha di Dewan Pengupahan Nasional, Adi Mahfudz Wuhadji, kebijakan
              kepala daerah bisa dimaklumi.

              Apalagi sebelum kenaikan sudah ada dialog antara pengusaha, pekerja, dan pemerintah daerah.
              UMP DKI Jakarta Gubernur DKI Jakarta , Anies Baswedan, mengeluarkan kebijakan asimetris
              untuk upah minimum provinsi (UMP) tahun 2021.

              Bagi perusahaan yang tidak terlalu terdampak dan terus tumbuh pada pandemi Covid-19, nilai
              UMP dinaikkan sebesar 3,27 persen.

              Anies mengatakan, kenaikan nilai UMP itu mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78
              tahun 2015 tentang Pengupahan.

              "Pemprov  DKI  Jakarta  menetapkan  besaran  UMP  DKI  Jakarta  tahun  2021  sebesar  Rp
              4.416.186,548 per bulan," kata Anies berdasarkan keterangan tertulis pada Senin (2/11/2020).



                                                           403
   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408   409