Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 97

KEBIJAKAN UMP DINILAI JADI AJANG KOMPETISI GUBERNUR MENUJU 2024

              Meski  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  telah  menyatakan  Upah  Minimum
              Provinsi (UMP) tahun 2021 tidak naik, namun sejumlah gubernur tetap menaikkan UMP untuk
              2021. Para gubernur itu terlihat sedang berkompetisi di sirkuit menuju Pilpres 2024. "Ada faktor
              kompetisi di sini. Ini memberi pengaruh soal bagaimana para gubernur ini bersikap mengambil
              kebijakan," kata peneliti dari The Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya
              Fernandes, kepada detikcom, Selasa (3/11/2020).

              Gubernur yang tetap ingin menaikkan UMP 2021 di daerahnya adalah Gubernur Jawa Tengah
              Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur DIY Sri Sultan HB
              X, dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah. "Kalau ada gubernur di satu daerah tetap
              menaikkan  UMP,  maka  gubernur  di  daerah  lain  juga  terdorong  untuk  melakukan  kebijakan
              populer yang sama," kata Arya soal suasana 'kompetisi UMP' saat ini.

              Dia  menilai  faktor  ekonomi-politik  lokal  juga  beRp  engaruh  terhadap  sikap  gubernur  untuk
              menaikkan UMP. Pertama, gubernur bisa jadi khawatir dengan adanya demonstrasi buruh bila
              UMP  tidak  dinaikkan,  karena  demonstrasi  bisa  memengaruhi  stabilitas  politik  daerah.
              Selanjutnya, para gubernur dinilai menghindari kebijakan kurang populer: Kedua, basis pemilih
              dari kalangan buruh di daerah tertentu bisa jadi memang besar, sehingga gubernur atau kepala
              daerah bakal mempertimbangkan untuk menaikkan UMP.

              "Menjelang  2024,  gubernur-gubernur  itu  saya  duga  tetap  ingin  menghindari  kebijakan  yang
              kurang  populer.  Kebijakan  tidak  menaikkan  UMP  pada  2021  adalah  kebijakan  yang  kurang
              populer," kata Arya.

              Sebelumnya, kaum pengusaha menyoroti gubernur-gubernur yang menaikkan UMP 2021 meski
              Menaker sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) bahwa UMP 2021 tidak naik. "Rasanya tidak
              (terkait) pilkada, tapi mau pilpres 2024. Seingat saya nama-nama ini adalah yang muncul di
              polling-polling yang akan berkompetisi di 2024, tapi tidak tahu lah saya tidak bisa menjawab itu.
              Tapi yang jelas ini kurang memperhatikan," tutur Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia
              (Apindo),  Hariyadi  Sukamdani,  di  Gedung  Permata,  Kuningan,  Jakarta  Selatan,  Senin  (2/11)
              kemarin.


































                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102