Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 NOVEMBER 2020
P. 102

Untuk  mendorong  kembali  agar  pelaku  usaha  di  tanah  air  mendapatkan  kesempatan
              merevitalisasi  kembali  usahanya,  salah  satu  instrumen  kebijakan  yang  bisa  dikembangkan
              pemerintah adalah melalui keputusan tidak menaikkan upah minimum buruh. Para pengusaha
              yang selama pandemi Covid-19 telah terbebani karena pangsa pasar yang turun drastis, memang
              berat jika mereka harus menanggung beban kenaikan upah minimum buruh 2021.

              Dengan menunda kenaikan besar upah minimum, pemerintah berharap ruang gerak dan nafas
              para pengusaha bisa lebih leluasa.

              Masalahnya sekarang, bagaimana dengan nasib kaum buruh yang upahnya tidak naik pada tahun
              2021?

              Sepanjang harga barang kebutuhan hidup sehari-hari tidak ikut naik dan masih dalam jangkauan
              kondisi keuangan buruh, barangkali tidak masalah seberapa pun upah buruh ditetapkan. Namun
              demikian, lain soal jika upah minimum diputuskan tidak naik, sementara harga kebutuhan hidup
              sehari-hari justru naik.
              Adapun secara garis besar, dampak yang terjadi jika upah minimum buruh tidak naik di tahun
              depan  adalah:  Pertama,  bila  upah  minimum  tahun  depan  diputuskan  tidak  naik,  maka  bisa
              dipastikan daya beli masyarakat akan semakin turun. Akibat tidak lagi memiliki tabungan dan
              penghasilan yang rutin dan memadai, maka bisa dipastikan daya beli masyarakat akan turun
              hingga berakibat pada anjloknya tingkat konsumsi masyarakat.

              Kedua,  keputusan  pemerintah  tidak  menaikkan  upah  minimum  buruh  bukan  tidak  mungkin
              menjadi preseden buruk bagi kepentingan dan posisi tawar (bargaining position) kaum buruh.
              Berbeda dengan pengalaman selama situasi krisis ekonomi dimana upah buruh tetap naik meski
              kondisi  perekonomian  sedang  lesu-,  saat  ini  pemerintah  lebih  memilih  untuk  memfasilitasi
              kalangan pengusaha yang tengah lesu karena didera pandemi Covid-19.

              Ke depan, dengan alasan kondisi perekonomian belum sepenuhnya pulih, maka jangan-jangan
              pada tahun-tahun berikutnya pun upah minimum buruh tetap sama. Kekhawatiran seperti ini
              sangat mungkin berkecamuk di benak kaum buruh.

              Ketiga,  berkaitan  dengan  posisi  kaum  buruh  dalam  konteks  kelangsungan  dunia  usaha.
              Keputusan menetapkan upah minimum buruh tetap di tahun 2021 nanti, itu berarti buruh masih
              ditempatkan sebagai beban perusahaan dan menjadi bagian dari pos pengeluaran perusahaan,
              bukan investasi atau aset yang berharga. Cara pandang buruh sebagai beban perusahaan inilah
              yang sampai kapan pun usulan kenaikan upah buruh sulit dipenuhi.

              Sense of belonging

              Saat  ini,  pemerintah  sesungguhnya  berada  pada  posisi  yang  dilematis.  Di  satu  sisi  jika
              pemerintah memutuskan untuk mengakomodasi kepentingan

              pengusaha dan memutuskan tidak menaikkan upah minimum, niscaya akan muncul resistensi
              dari kaum buruh yang sulit diduga kapan bakal berakhir. Di sisi lain, jika pemerintah menerima
              tuntutan kaum buruh dan menaikkan upah minimum, maka jangan-jangan kelangsungan usaha
              di tanah air akan t erancam kolaps.

              Memang,  kalau  menggunakan  rumusan  UMP  dan  UMK  menurut  PP  Nomor  78  Tahun  2015,
              kalkulasi matematis upah minimum buruh tidak ada kenaikan alias nol persen. Artinya, dalam
              regulasi  perhitungan  kenaikan  upah  minimum  yang  didasarkan  pada  upah  minimum  tahun
              berjalan  dikalikan  dengan  inflasi  plus  pertumbuhan  ekonomi  yang  diperkirakan  minus,  maka
              peluang kaum buruh mendapatkan kenaikan upah minimum jelas sangat kecil.




                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107