Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 APRIL 2021
P. 140

HEADLINE: PENGGABUNGAN DAN KEMENTERIAN BARU, SIAPA JABAT POSISI
              MENTERI?
              Jakarta -  Pemerintah menghapus Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dari Kabinet
              Indonesia Maju Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kementerian
              yang  dipimpin  Bambang  Brodjonegoro  itu  akan  dilebur  dengan  Kementerian  Pendidikan  dan
              Kebudayaan (Kemendikbud).

              Penggabungan  Kemenristek  dengan  Kemendikbud  telah  disetujui  DPR  RI  melalui  Rapat
              Paripurna  yang  digelar  Jumat  9  April  2021  lalu  dengan  nama  baru  Kementerian  Pendidikan,
              Kebudayaan,  Riset,  dan  Teknologi  (Kemendikbud-Ristek).  Paripurna  juga  menyetujui
              pembentukan Kementerian Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja.

              Keputusan tersebut diambil setelah DPR menerima Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021
              perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian. Surat tersebut kemudian ditindaklanjuti melalui
              rapat  konsultasi  pengganti  rapat  Badan  Musyawarah  (Bamus)  pada  8  April  2021  yang
              menyepakati penggabungan dan pembentukan kementerian tersebut.

              Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, bukan kali
              ini saja pemerintah meleburkan kementerian menjadi satu. Sejak dulu, kata dia, pemerintah
              kerap bongkar pasang kementerian.
              Pada periode pertama, Presiden Jokowi menggabungkan Kemenristek dengan Pendidikan Tinggi
              (Kemenristekdikti). Kemudian di perode keduanya, pendidikan tinggi dipisah dari Kemenristek
              dan digabung ke Kemendikbud. Belum genap dua tahun, giliran Kemenristek yang akan dilebur
              dengan Kemendikbud.

              "Sesungguhnya ini kan bongkar pasang pola lama yang dilakukan oleh pemerintah. Ini merusak
              birokrasi,  karena  pejabat-pejabatnya  kan  hilang,  mereka  tidak  kondusif  bekerja  seperti  itu.
              Misalkan Sekjen Kemenristek dia tidak dapat posisi, terus akan kemana. Kemudian eselon-eselon
              1 juga akan kemana," kata Ujang saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (14/4/2021).

              Menurut  Ujang,  pemerintah  seharusnya  memiliki  visi  jangka  panjang  dalam  melebur  atau
              memisah  kementerian.  Terlalu  sering  bongkar  pasang  pemerintahan  dinilai  dapat  membuat
              birokrasi tidak berjalan sehat dan efektif.
              "Ini yang membuat persoalan kinerja di kementerian itu tidak akan bekerja dengan baik," ucap
              dia.

              Dia  menduga,  peleburan  kementerian  itu  dimaksudkan  untuk  efisiensi  dan  perampingan
              birokrasi.  Namun  di  saat  yang  sama,  Jokowi  justru  menaikkan  kelas  Badan  Koordinasi
              Penanaman Modal (BKPM) menjadi Kementerian Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja.

              "Itu kan sebenarnya bukan efisiensi, justru menambah beban. Ada pejabat baru, ada sekjen,
              insepktorat, dan sebagainya. Mungkin plusnya ingin efisiensi, tapi minusnya birokrasi-birokrasi
              tidak akan bekerja efektif karena mereka merasa digeser-geser," terang Ujang.

              Dengan adanya keputusan ini, tentu Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini akan melakukan
              reshuffle atau perombakan kabinet. Bambang Brodjonegoro pasti akan menanggalkan jabatan
              Menristek karena kementeriannya sudah dihilangkan dari kabinet. Apalagi dia telah berpamitan
              ke publik.

              Seperti prediksi sejumlah kalangan, Ujang juga memperkirakan bahwa Bambang Brodjonegoro
              akan ditunjuk sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN).




                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145