Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 FEBRUARI 2021
P. 26

Meski ada peluang menurunkan upah pekerja, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan
              (Kemnaker) Anwar Sanusi menegaskan penyesuaian tersebut tak bisa dilakukan secara sepihak
              oleh pengusaha. Mereka harus lebih dahulu berdialog dan membuat kesepakatan dengan pekerja
              atau buruh. "Jadi jelas, bila ada perusahaan akan melakukan penyesuaian besaran upah, betul-
              betul harus dilakukan berdasarkan kesepakatan, atau tidak dapat dilakukan secara sepihak, dan
              pelaksanaannya harus sesuai dengan kesepakatan tersebut," ujar Anwar, Kamis (18/2).

              Anwar menjelaskan, adanya aturan ini tak berarti perusahaan bisa memangkas gaji tenaga kerja
              program  padat  karya.  Ia  mengklaim  justru  Permenaker  bertujuan  untuk  memberikan
              perlindungan bagi pekerja terkait pelaksanaan pengupahan dan menjaga kelangsungan bekerja
              bagi pekerja industri padat karya selama pandemi berlangsung.

              Jadi meskipun si perusahaan padat karya bersangkutan terdampak pandemi korona, tetap harus
              melaksanakan kewajiban membayar upah dan hak lainnya.

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Buruh  Seluruh  Indonesia  (KSBSI)  Elly  Rosita  Silaban  khawatir
              penerapan aturan ini akan dilakukan tanpa sosialisasi terlebih dahulu. "Yang kami khawatirkan
              dan bisa diikuti oleh perusahaan yang tidak terdampak dan memang mempekerjakan banyak
              buruh," ujar Elly kepada KONTAN, Kamis (18/2).

              Hingga peraturan tersebut terbit, Elly belum mengetahui terkait aturan ini. Padahal bila aturan
              ini disosialisasikan terlebih dahulu masih ada waktu untuk berdiskusi terkait penyesuaian upah
              pekerja  saat  pandemi.  Komite  Tetap  Ketenagakerjaan  Kadin  Indonesia  Bob  Azam  berharap
              adanya aturan ini bisa membantu perusahaan di tengah pandemi. Sambil berharap perundingan
              bipartit di tingkat perusahaan jadi forum untuk pengambilan keputusan.

              Poin Aturan Pengupahan Industri Padat Karya Terdampak Pandemi Korona:

              Peraturan  Menteri  ini  bertujuan  untuk  memberikan  pelindungan  dan  mempertahankan
              kelangsungan bekerja pekerja/buruh serta menjaga kelangsungan usaha pada industri padat
              karya tertentu selama pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi korona.

              Industri padat karya tertentu yang diperbolehkan melakukan penyesuaian upah adalah yang
              punya pekerja paling sedikit 200 orang dan persentase biaya tenaga kerja minimal 15%.

              Bidang usahanya meliputi industri makanan, minuman, dan tembakau industri tekstil dan pakaian
              jadi, industri kulit dan barang kulit, industri alas kaki, industri mainan anak dan industri furnitur.

              Ruang lingkup pelaksanaan pengupahan pada industri padat karya tertentu dalam masa pandemi
              korona meliputi perusahaan yang terdampak pandemi korona, penyesuaian besaran dan cara
              pembayaran upah dan mekanisme kesepakatan.

              Bagi  perusahaan  industri  padat  karya  tertentu  yang  terdampak  pandemi  dapat  melakukan
              penyesuaian  besaran  dan  cara  pembayaran  upah  pekerja  berdasarkan  kesepakatan  antara
              pengusaha dan pekerja secara musyawarah yang dilandasi kekeluargaan,transparansi, dan itikad
              baik.

              Kesepakatan sebagaimana dibuat secara tertulis dan paling sedikit memuat besaran upah, cara
              pembayaran upah dan jangka waktu kesepakatan paling lama 31 Desember 2021.

              Besaran  upah  tidak  berlaku  untuk  dasar  perhitungan  iuran  dan  manfaat  jaminan  sosial,
              kompensasi pemutusan hubungan kerja, dan hak-hak lainnya.
              Sumber Permenaker Nomor 2/2021




                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31