Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 FEBRUARI 2021
P. 30

Pemerintah bisa mengukur seberapa dalam dampaknya dan, jika memang dibutuhkan, berapa
              persen pemotongan upah yang layak," kata Timboel.
              Pemotongan upah pekerja lumrah terjadi mengingat banyak perusahaan yang kesulitan finansial
              selama pandemi. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap pelaku usaha menunjukkan, 14
              dari setiap 100 perusahaan, yang beroperasi dengan sistem bekerja dari rumah, merumahkan
              tenaga kerjanya tanpa bayaran. Pengurangan jam kerja dan pemangkasan upah adalah langkah
              lain yang relatif banyak diambil perusahaan.

              Jangan sepihak

              Peran pengawas ketenagakerjaan menjadi penting. Namun, rekam jejak kinerja pengawasan
              ketenagakerjaan selama ini terbukti lemah dalam menangani pelanggaran hak-hak pekerja dan
              sengketa hubungan industrial. "Kalangan serikat pekerja di perusahaan harus siap mengedukasi
              dan  memberi  bantuan  advokasi  ke  anggotanya,  jangan  berkolusi  dengan  manajemen,"  ujar
              Timboel.
              Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan,
              industri padat karya berkontribusi besar pada aspek sosial ekonomi dan menyerap banyak tenaga
              kerja.  Dengan  diterbitkannya  permenaker  itu,  bukan  berarti  perusahaan  padat  karya  bisa
              memangkas gaji pekerjanya.
              "Permenaker ini bertujuan memberi perlindungan bagi pekerja terkait pelaksanaan pengupahan
              dan  menjaga  kelangsungan  bekerja  sekaligus  menjaga  kelangsungan  usaha  bagi  pengusaha
              industri padat karya tertentu yang terdampak Covid-19," kata Anwar, Kamis.

              Menurut Anwar, permenaker itu justru menegaskan dan memberi pedoman bahwa, meskipun
              perusahaan terdampak pandemi, kewajiban membayar upah dan hak lain kepada pekerja tetap
              harus dilaksanakan. Penyesuaian besaran upah juga tidak boleh dilakukan semena-mena, tetapi
              berdasarkan kesepakatan dengan pihak pekerja.
              "Kalau  perusahaan  mau  menyesuaikan  besaran  upah,  harus  berdasarkan  kesepakatan,  tidak
              boleh sepihak dan pelaksanaannya pun sesuai dengan kesepakatan itu," katanya.

              Dalam Pasal 7 permenaker disebutkan, kesepakatan antara pengusaha dan buruh harus dibuat
              secara tertulis dan paling sedikit memuat keterangan tentang besaran upah yang disepakati,
              cara  pembayaran  upah,  serta  jangka  waktu  berlakunya  kesepakatan  paling  lama  tanggal  31
              Desember 2021. Hasil kesepakatan itu wajib disampaikan kepada pekerja.

              Besaran upah yang sudah disesuaikan juga tidak boleh dijadikan dasar perhitungan iuran untuk
              program  manfaat  jaminan  sosial  pekerja,  kompensasi  pemutusan  hubungan  kerja,  dan  hak
              pekerja lainnya. Artinya, kewajiban pengusaha tetap sesuai besar upah sebelum penyesuaian.

              Minta pengertian

              Wakil  Ketua  Umum  Kamar  Dagang  dan  Industri  Indonesia  (Kadin)  Anton  J  Supit  meminta
              pengertian dari kalangan pekerja dan perusahaan. Pandemi membawa dampak yang signifikan
              ke beberapa perusahaan hingga terancam tutup, khususnya perusahaan skala kecil menengah.
              Namun,  pengusaha  juga  tidak  boleh  semena-mena  mengurangi  upah  jika  tidak  terlalu
              terdampak.

              "Kami harap ada saling pengertian kedua pihak. Memang tidak semua pengusaha itu baik dan
              tidak semua karyawan mau mengerti persoalan. Ada kalanya perusahaan mampu, tetapi dia
              bilang tidak mampu. Namun, ada juga perusahaan sudah susah payah dan hampir tutup, tetapi
              pekerja yang tak mau mengerti," kata Anton.


                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35