Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 FEBRUARI 2021
P. 38
Namun dari 88 persen perusahaan yang terdampak pandemi, hanya terdapat 17,8 persen
perusahaan yang memberlakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), 25,6 persen yang
merumahkan pekerjanya, dan 10 persen yang melakukan keduanya.
"Memang ada yang terpaksa melakukan PHK. Kalau melihat data cukup kecil sebenarnya 17,8
persen yang melakukan pemutusan hubungan kerja. Dibanding tadi 88 persen mengalami
dampak pandemi, tapi bersyukur sekali lagi, hanya 17,8 persen perusahaan yang melakukan
PHK," kata Menaker.
Ia kembali menjelaskan, 88 persen perusahaan yang mengalami kerugian tersebut umumnya
disebabkan menurunnya penjualan yang berakibat pada pengurangan volume produksi.
Dari survei Kemenaker, juga didapatkan informasi, meskipun mengalami kerugian operasional
dan pengurangan volume produksi, sebagian besar perusahaan tetap mempekerjakan
pekerjanya.
Di samping itu, dirinya mengingatkan pentingnya membangun sinergi dan kolaborasi antara BLK
dengan stakeholders, khususnya dari dunia usaha dan industri sebagai pengguna tenaga kerja.
Dengan dilakukannya sinergi maka dapat dipastikan nantinya peserta lulusan pelatihan telah
sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap. Pada akhirnya, program pelatihan
vokasi akan mengurangi biaya dan investasi SDM bagi industri sehingga tercipta simbiosis
mutualisme antara BLK dan industri.
Adapun bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan diantaranya dalam hal informasi
pasar kerja, pengembangan kurikulum dan pengajaran, pengembangan standar kompetensi
kerja dan kualifikasi nasional, sertifikasi kompetensi, On the Job Training (OJT), peningkatan
keterampilan wirausaha, pengembangan training center di industri, dan bahkan menjadi co-
manage lembaga pelatihan.
37