Page 277 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 277
Judul PKS Melunak soal Omnibus Law Cipta Kerja
Nama Media cnnindonesia.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200826093209-32-
539359/pks-melunak-soal-omnibus-law-cipta-kerja
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-08-26 14:43:17
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
PKS mengapresiasi kesepakatan DPR dan 16 serikat buruh tentang klaster ketenagakerjaan
dalam RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
PKS MELUNAK SOAL OMNIBUS LAW CIPTA KERJA
Jakarta - Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap RUU Omnibus Law Cipta Kerja mulai
melunak. Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS
), Mulyanto kini menyambut baik kesepakatan yang terjalin dengan sejumlah serikat buruh
mengenai RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
Tim Perumus yang terdiri dari perwakilan DPR dan 16 serikat buruh mencapai 4 kesepahaman
mengenai klaster ketenagakerjaan dalam Omnibus Law Cipta Kerja.
"PKS menyambut baik butir-butir kesepakatan yang dihasilkan Tim Perumus RUU Cipta Kerja
antara DPR dan berbagai organisasi Serikat Pekerja," kata Mulyanto, Rabu (26/5).
Mulyanto berharap kesepahaman yang terjalin dengan kalangan buruh dibahas lebih lanjut lewat
butir-butir Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) berbagai fraksi dalam rapat selanjutnya.
Dia menegaskan bahwa sikap PKS terhadap klaster ketenagakerjaan tegas yakni harus bisa
melindungi hak-hak pekerja sebagaimana yang sudah diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2013
tentang Ketenagakerjaan.
Mulyanto memandang isi ketentuan regulasi tersebut sudah cukup adil dalam mengakomodasi
kepentingan pihak-pihak terkait. dan sudah 25 kali dikaji melalui judicial review (uji materi) di
Mahkamah Konstitusi (MK). Itu semua sama dengan kesepahaman yang terjalin antara DPR
dengan 16 serikat buruh.
Diketahui, dulu fraksi Demokrat dan PKS menolak ikut membahas RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
Keduanya menolak mengirim utusan karena saat ini ada hal yang lebih penting untuk diurusi,
yakni dampak dari pandemi virus corona.
276