Page 53 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 53

Subsidi  upah/gaji  merupakan  program  stimulus  yang  dikoordinasikan  bersama  Tim  Satgas
              Pemulihan  Ekonomi  Nasional    (PEN),  meliputi  Kementerian  BUMN,  Kementerian
              Ketenagakerjaan, Kementerian Keuangan, dan  BPJS Ketenagakerjaan  pada tahun 2020.

              Sebelum terlaksananya bantuan  subsidi gaji  , terdapat sejumlah fakta menarik yang diulas.

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah sempat mengatakan, regulasi
              yang dibuat untuk mengatur penyaluran subsidi gaji dari pemerintah bagi pekerja atau buruh
              berpenghasilan di bawah Rp 5 juta telah rampung.

              Namun, masih dibutuhkan harmonisasi antar kementerian/lembaga terkait.

              "Permenaker  diterbitkan,  kemudian  biasalah  peraturan  pemerintah  masih  membutuhkan
              harmonisasi dari Kementerian Hukum dan HAM siap. Setelah (Permenaker) kami keluarkan hari
              ini, kemudian diharmonisasi," katanya di Jakarta, Selasa (11/8/2020).
              Hanya  dalam  waktu  sepekan,  terbitlah  Permenaker  Nomor  14  Tahun  2020  yang  menjadi
              Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah Bagi Pekerja/Buruh dalam
              Penanganan Dampak Covid-19.

              Dalam  beleid  tersebut  dijelaskan,  bantuan  pemerintah  berupa  subsidi  gaji  diberikan  untuk
              melindungi,  mempertahankan,  dan  meningkatkan  kemampuan  ekonomi  pekerja  atau  buruh
              dalam penanganan dampak Covid-19.

              Di dalam Permenaker No. 14 Tahun 2020 tertulis hanya terdiri dari 7 kriteria penerima subsidi
              upah/gaji, antara lain:
              a. Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK);
              b.  Terdaftar  sebagai  peserta  jaminan  sosial  tenaga  kerja  yang  masih  aktif  di  BPJS
              Ketenagakerjaan yang dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan;
              c. Peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan upah di bawah
              Rp 5 juta sesuai upah yang di laporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan;
              d. Pekerja/buruh penerima upah;
              e. Memiliki rekening bank yang aktif;
              f. Tidak termasuk dalam peserta penerima manfaat program Kartu Prakerja; dan
              g. Peserta yang terdaftar sebagai peserta aktif di BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan bulan
              Juni 2020.

              "Jadi kalau ada peserta yang tidak mengiur karena nunggak itu kita masih bisa tolerir karena dia
              sebenarnya  masih  peserta  BPJS  (Ketenagakerjaan),"  kata  Menaker,  di  Jakarta,  Selasa
              (11/8/2020).

              Selain itu, menurut Menaker, bagi pegawai pemerintah Non-Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga
              berhak mendapatkan bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan. Dengan alasan, pegawai berstatus
              honorer  dan  berpenghasilan  di  bawah  Rp  5  juta  itu  tidak  mendapat  jatah  gaji  ke-13  dari
              pemerintah.
              Pemerintah melalui Menaker Ida Fauziyah sebelumnya mengatakan, program subsidi gaji akan
              diluncurkan pada 25 Agustus 2020, oleh Presiden. Namun, ternyata ditunda penyalurannya.

              Dalihnya, pemerintah kembali memvalidasi dan memverifikasi kesesuaian data 2,5 juta pekerja
              tahap pertama yang diserahkan oleh BPJamsostek pada 24 Agustus lalu ke Kemnaker.

              "Kalau di juknisnya (petunjuk teknis) waktu paling lambat 4 hari untuk melakukan check list. Jadi
              2,5 juta (pekerja batch pertama) kami mohon maaf butuh kehati-hatian untuk menyesuaikan
              data yang ada," katanya.


                                                           52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58