Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2020
P. 58

Judul               DPR Jangan Sekadar Tukang Stempel
                Nama Media          Koran Sindo
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg2
                Jurnalis            sindonews
                Tanggal             2020-08-27 05:21:49
                Ukuran              441x335mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 370.440.000

                News Value          Rp 1.852.200.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Pemerintah bersama dengan DPR terus mematangkan omnibus law Rancangan Undang-Undang
              Cipta Kerja (RUU Ciptaker).

              Di sisi lain suara penolakan juga terus digaungkan berbagai kalangan. Mereka menilai RUU itu
              hanya  menguntungkan  kalangan  pengusaha  dan  kurang  memperhatikan  kepentingan
              masyarakat luas.



              DPR JANGAN SEKADAR TUKANG STEMPEL

              Pemerintah bersama dengan DPR terus mematangkan omnibus law Rancangan Undang-Undang
              Cipta Kerja (RUU Ciptaker).

              Di sisi lain suara penolakan juga terus digaungkan berbagai kalangan. Mereka menilai RUU itu
              hanya  menguntungkan  kalangan  pengusaha  dan  kurang  memperhatikan  kepentingan
              masyarakat luas.

              Berbagai aksi unjuk rasa terus dilakukan sejumlah elemen masyarakat sipil. Buruh, mahasiswa,
              dan  berbagai  organisasi  masyarakat  dengan  lantang  menyuarakan  penolakan  mereka.  RUU
              Ciptaker setidaknya memuat 11 kluster pembahasan. Di antaranya penyederhanaan perizinan,
              persyaratan investasi, ketenagakerjaan hingga pengadaan lahan. Dari berbagai kluster tersebut
              muncul  berbagai  pasal  kontroversial  seperti  perubahan  mekanisme  upah  dari  kluster
              ketenagakerjaan,  besarnya  kewenangan  pemerintah  pusat  dari  kluster  penyederhanaan
              perizinan hingga minimnya ruang negosiasi bagi masyarakat sipil dalam proses pengadaan lahan.

              Berbagai kejanggalan substansi RUU Ciptaker ini sebenarnya diketahui tiap fraksi DPR. Hanya
              saja ikatan koalisi membuat mereka terkesan kurang berani untuk bersikap berbeda dengan
              suara pemerintah. Pengamat politik Universitas Al Azhar Jakarta Ujang Komarudin mengatakan,
              dari awal omnibus law RUU Ciptaker ini menjadi agenda besar pemerintah dan DPR yang diduga
              ditunggangi  kepentingan  pengusaha  dan  merugikan  kaum  buruh.  "Dalam  peta  politik  di
              parlemen, mau tidak mau, suka tidak suka, itu memang menguntungkan pemerintah karena
              seluruh kekuatan parpol yang ada 85% itu bagian dari pemerintah," tuturnya.


                                                           57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63