Page 63 - Contoh Resume Harian & Kliping
P. 63

sebagai aturan turunan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja klaster
               ketenagakerjaan.
               Pembahasan 4 PP tersebut dimulai dengan kick off pada 20 Oktober 2020. Selama hampir 4
               bulan,  pembahasan  dan  penyusunan  yang  dilakukan  oleh  Tim  Tripartit  (perwakilan  unsur
               pemerintah,  pengusaha,  dan  pekerja/buruh)  tersebut  menemui  berbagai  dinamika
               perdebatan dan perbedaan pandangan. Namun akhirnya, keempat PP telah terselesaikan dan
               diundangkan.

               "Dalam  rangkaian  pertemuan  tersebut,  kita  telah  melewati  dinamika  perdebatan  dan
               perbedaan pandangan. Namun dibalik dinamika tersebut, kita memiliki semangat yang sama
               yaitu memajukan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia," ucap Menteri
               Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam siaran pers yang diterima pada Kamis (4/3/2021).
               UU Cipta Kerja bertujuan menciptakan keseimbangan iklim ketenagakerjaan bagi tenaga kerja
               dan  pekerja/buruh,  serta  iklim  usaha  bagi  pengusaha  yang  lebih  baik.  Ida  Fauziyah
               mengatakan  setelah  diundangkannya  UU  Cipta  Kerja  beserta  peraturan  pelaksanannya,
               perjuangan untuk menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif dan produktif belumlah
               selesai.

               Penerapan UU Cipta Kerja dan peraturan pelaksanaannya masih harus dikawal. Sehingga pada
               ranah implementasinya dapat mencapai maksud dan tujuan yang diharapkan. "Oleh sebab itu
               saya mengajak kita semua untuk terus melakukan upaya yang terbaik bagi kemajuan dan
               keunggulan bangsa ini," ucap Ida.
               Ida mengatakan, dalam pembahasan PP Cipta Kerja mungkin tidak bisa memuaskan semua
               pihak,  namun  pemerintah  berupaya  mengakomodir  semua  kepentingan  stakeholder
               ketenagakerjaan.
               "Hal ini saya harap dapat dipahami, karena Pemerintah juga harus menjaga keseimbangan
               dan  mencari  jalan  tengah  dari  permasalahan  lainnya  yang  berkaitan  dengan  keempat
               Peraturan Pemerintah tersebut," tutur Ida.
               Setelah keempat PP diundangkan, Kemnaker masih memiliki tugas untuk menyusun Peraturan
               Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker). Selain itu, Pemerintah juga masih harus menghadapi
               judicial  review  terhadap  UU  Cipta  Kerja  dari  beberapa  pihak,  termasuk  dari  serikat
               pekerja/serikat buruh. Ida tidak menampik ada perbedaan pandangan dan pendapat SP/SB
               maupun dari pihak lain yang memilih jalur judicial review dalam menanggapi UU Cipta Kerja.
               "Meskipun  cukup  menyita  energi  untuk  menanggapi  hal  tersebut,  Pemerintah  tetap
               menghargai  langkah  judicial  review  atau  uji  materi  yang  ditempuh  teman-teman  serikat
               pekerja/serikat buruh ini," pungkas Ida.
               Sumber: BeritaSatu.com.






















                                                           63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68