Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 32
MUSIM RAMAI PELAMAR KERJA
Satu posisi bisa diburu oleh ribuan pencari kerja.
Perusahaan penyedia informasi lowongan pekerjaan mencatat kenaikan jumlah pencari kerja
pada masa pandemi. Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim, menuturkan jumlah
pencari kerja meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding periode normal. “Biasanya satu posisi
dilamar oleh 400 orang, sekarang bisa mencapai 800 orang, bahkan untuk posisi tertentu bisa
ribuan,” ujarnya kepada Tempo, awal Oktober lalu. Tingkat akses situs Jobstreet setiap bulan
pun melonjak 11 persen menjadi 300 juta akses per bulan pada April-Juni lalu.
Lonjakan signifikan pencari kerja itu disebabkan oleh pelemahan kondisi dunia usaha yang
berujung pada pemecatan karyawan maupun kebijakan efisiensi lainnya. Dampak pandemi
menyebabkan tingkat pengangguran pada akhir tahun ini diprediksi meningkat hingga 4-5 juta
orang. Peningkatan jumlah pencari kerja itu di sisi lain tidak dibarengi penambahan lowongan
kerja. Farida mengatakan, pada periode April dan Mei, jumlah lowongan yang dibuka hanya
8.000 lowongan. “Sebelum pandemi, jumlah lowongan per bulan mencapai 30 ribu lowongan,”
katanya.
Namun kondisi itu berangsur membaik setelah kebijakan pembatasan sosial berskala besar
dilonggarkan dan memasuki masa transisi. “Sampai periode September ini, jumlah lowongan
sudah menyentuh 20 ribu lowongan per bulan,” ujarnya. Jobstreet mencatat jenis pekerjaan
utama yang masih dicari oleh perusahaan antara lain customer service, administrasi, dan sumber
daya manusia. “Umumnya jenis pekerjaan yang generik, tapi kami melihat ada pergeseran dari
sisi kapabilitas kandidat yang dicari,” ucap Farida. Kemampuan mengadopsi teknologi dan
informasi digital menjadi nilai tambah yang relevan serta perlu dimiliki oleh para pencari kerja.
Peningkatan jumlah pencari kerja juga dikonfirmasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang
dipublikasikan dalam Hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19. Survei persepsi itu
dilakukan BPS terhadap lebih dari 87.739 responden. “Menurut survei tersebut, hanya 56,4
persen responden yang masih tetap bekerja; 22,74 persen tidak bekerja; 18,34 persen bekerja
tapi dirumahkan; dan 2,52 persen baru saja mengalami PHK,” ujar Direktur Statistik
Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, Nurma Midayanti.
Beberapa perusahaan mengakui terjadi lonjakan jumlah pelamar dalam beberapa waktu terakhir.
Talent Acquisition Manager Danone Indonesia, Almer Hafiz, mengatakan perusahaannya
menerima lebih dari 40 ribu lamaran kerja untuk berbagai posisi pada tahun ini. Lamaran paling
banyak diajukan melalui situs pencari kerja, terutama Jobstreet, yang telah menjadi mitra
perusahaan. “Keberadaan situs pencari kerja membantu memudahkan kami untuk mencari
kandidat yang memenuhi kualifikasi dan ada fitur yang bisa menyaring para pekerja yang siap
bekerja,” katanya.
GHOIDA RAHMAH
31