Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 34

Judul               Memaknai UU Cipta Kerja
                Nama Media          Ekonomi Neraca
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg2
                Jurnalis            Tajuk Rencana
                Tanggal             2020-10-26 05:43:00
                Ukuran              227x61mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 4.540.000

                News Value          Rp 13.620.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Narasumber
              neutral - Ndilul Huda (ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef))
              Kendala utama investasi di Indonesia sendiri yang paling utama adalah korupsi. Kedua birokrasi.
              Peraturan tentang tenaga kerja nomor belakangan. Namun yang diubah secara masif di UU Cipta
              Kerja ini malah ketenagakerjaan. Jadi seperti salah obat. Desain dari awalnya saja sudah salah
              kalau menurut saya,



              Ringkasan

              Meski  Pemerintah  dan  DPR  sepakat  mengesahkan  Rancangan  UU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja
              menjadi UU pada awal Oktober 2020, berbagai pihak menilai masih ada beberapa pasal dalam
              UU itu dipersoalkan. Antara lain sejumlah poin ketidakadilan yangmenurut kalangan buruh, dari
              mulai masalah pesangon, masalah cuti, masalah izin TKA, masalah outsourcing dan masalah lain
              yang dirasakan pengesahannya itu terlalu cepat untuk sebuah UU.



              MEMAKNAI UU CIPTA KERJA

              Meski  Pemerintah  dan  DPR  sepakat  mengesahkan  Rancangan  UU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja
              menjadi UU pada awal Oktober 2020, berbagai pihak menilai masih ada beberapa pasal dalam
              UU itu dipersoalkan. Antara lain sejumlah poin ketidakadilan yangmenurut kalangan buruh, dari
              mulai masalah pesangon, masalah cuti, masalah izin TKA, masalah outsourcing dan masalah lain
              yang dirasakan pengesahannya itu terlalu cepat untuk sebuah UU.

              Bahkan sejak UU Cipta Kerja masih dibahas di DPR, beberapa pakar hukum telah menggugat
              surat presiden yang dikirimkan kepada DPR untuk mulai membahas rancangan beleid tersebut
              ke  Pengadilan  Tinggi  Tata'Usaha  Negara  (PTUN).  Penempatan  surat  presiden  sebagai  objek
              gugatan di PTUN dilakukan agar prinsip negara hukum Indonesia dapat berjalan.
              Dengan  adanya  pengujian  oleh  PTUN  terhadap  surat  presiden  tersebut,  pemerintah  bisa
              dikontrol agar tak sewenang-wenangan dalam tahap penyusunan UU. Sebab, proses legislasi



                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39