Page 354 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 354
KASUS AGEN MINTA RP 32 JUTA BUAT PULANGKAN JENAZAH TKI, PEMKAB
INDRAMAYU: ITU HANYA ISU
Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Ruri Alfath Mujaida (25), telah meninggal dunia pada Senin
(19/10/2020) di Malaysia.
Meninggalnya Ruri Alfath Mujaida pemerintah Indramayu akan memproses kepulangan jenazah
ibu dua anak tersebut. Jenazah Ruri Alfath Mujaida, saat ini masih di Malaysia sebab persoalan
administrasi dilakukan agen penyalur diduga ilegal.
Sehingga dugaan administrasi ilegal dilakukan agen penyalur tersebut, membuat jenazah Ruri
sulit dipulangkan. Pemerintah Indramayu mendengar kabar tersebut langsung berkoordinasi
dengan BP2MI dan Kemenlu.
"Yang jelas PMI tersebut masih di Jongor, Malaysia. Ini kita lagi dikordinasikan dengan BP2MI
sama Kemenlu. Kita pasti akan bantu proses pemulangannya," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja
(Disnaker) Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih, Kamis (22/10/2020).
Sri mengungkapkan, mengenai oknum agen penyalur TKI yang meminta uang kepulangan
sejumlah Rp 32 juta terhadap keluarga Ruri Alfath Mujaida, pihaknya menjelaskan hanya isu dan
ia mendengar kabar tersebut.
"Oh itu kan isu. Saya denger itu ada yang menawarkan kepulangan. Tapi enggak Insya Allah.
Nantikan diproses," kata Sri Wulaningsih.
Selain itu, meski keberangkatan Ruri ke Malaysia ilegal, namun pihaknya menyampaikan akan
ada bantuan untuk keluarga. Berapa jumlah bantuan diterima keluarga tersebut Sri tidak
menjelaskan.
"Pasti dapat santunan," jelas Sri.
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten
Indramayu, Adi Wijaya, saat menangani kasus tersebut pihaknya menjelaskan keluarga korban
tidak ingin jenazah Ruri dikubur ke tanah air.
Pasalnya kata Adi keluarga korban tidak mau lama-lama jenazah Ruri dibiarkan begitu saja, lebih
baik dikuburkan di sana. Selain itu, keluarga korban telah mengikhlaskan jika jenazah Ruri tidak
pulang ke tanah air.
"Keluarga tidak mau jenazahnya di kuburkan di sini (Indramayu). Katanya dari pada lama-lama
menunggu lebih baik dikuburkan di sana, di Malaysia," kata Adi, melalui sambungan selulernya
saat dimintai keterangan mengenai kejadian tersebut.
Sebelumnya, Ruri Alfath Mujaida, pergi ke Malaysia pada 2017 lalu.
Selama di Malaysia ia sering pindah majikan, karena menerima tindak kekerasan.
Sehingga karena ia sering pindah dan menerima tindak kekerasan, ia sakit karena TBC yang
dideritanya, kemudian ia meninggal dunia di sana.
353