Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 44
Ringkasan
Presiden Jokowi optimistis perekonomian Indonesia segera pulih setelah terdampak krisis akibat
pandemi virus Covid-19. Sementara itu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklaim jika UU
Omnibus Law Cipta Kerja mampu menciptakan 3 (tiga) juta lapangan kerja baru. Termasuk di
dalamnya, lapangan kerja langsung maupun tidak langsung atau pekerjaan yang ter-cipta
sebagai dampak multiplier effect
PRESIDEN OPTIMISTIS EKONOMI RI SEGERA PULIH
Presiden Jokowi optimistis perekonomian Indonesia segera pulih setelah terdampak krisis akibat
pandemi virus Covid-19. Sementara itu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklaim jika UU
Omnibus Law Cipta Kerja mampu menciptakan 3 (tiga) juta lapangan kerja baru. Termasuk di
dalamnya, lapangan kerja langsung maupun tidak langsung atau pekerjaan yang ter-cipta
sebagai dampak multiplier effect
Presiden menjelaskan, akibat pandemi ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi
2,97% di triwulan pertama, dan pada triwulan kedua 2020 mengalami minus 5,32f%. "Tetapi
dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dan
saya meyakini insyaallah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan," ujar
Jokowi dalam sambutannya di Acara Puncak HUT Partai Golkar, Sabtu (24/10).
Presiden mengklaim dari sejumlah indikator strategis selama triwulan ketiga tahun ini,
perekonomian Indonesia mulai menunjukkan perbaikan. Jokowi mencontohkan harga pangan
seperti beras tetap terjaga, jumlah penumpang angkutan udara di Agustus 2020 naik 36% dari
bulan sebelumnya. Kemudian neraca perdagangan Indonesia September 2020 juga surplus
US$2,44 miliar, serta Purchasing Managers Index (PMI) mulai memasuki tahap ekspansi kembali
dan telah terjadi peningkatan konsumsi.
"Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan
ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka luas," ujar
Jokowi.
Kepala Negara menegaskan dampak dari pandemi Covid-19 telah menciptakan efek domino dari
kesehatan hingga persoalan sosial dan ekonomi. Itu bukan di Indonesia saja tetapi juga di
negara-negara lain di dunia. "Perekonomian di berbagai negara mengalami kontraksi, bahkan
resesi. Tak ada yang kebal dari pandemi, termasuk negara kita Indonesia" ujar Jokowi.
Pandemi Covid-19 diketahui pertama berasal dari kota Wuhan, China yang lalu tersebar hingga
ke seluruh dunia menjadi bencana kesehatan global sejak awal tahun ini. Di Indonesia sendiri
kasus pertama Covid-19 baru diungkap Jokowi pada 2 Maret 2020.
Sejak saat itu, hingga per Sabtu (24/10) akumulatif positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai
385.980 kasus. Dari jumlah tersebut, ada 309.219 sembuh dan 13.205 orang meninggal.
Selain itu, Jokowi mengklaim omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) menjadi
salah bentuk lompatan Indonesia di tengah krisis akibat pandemi virus Covid-19. "Tatkala banyak
negara maju mengalami kemunduran justru inilah saatnya bagi Indonesia untuk melakukan
lompatan-lompatan kemajuan," ujarnya.
Semangat yang ditonjolkan dari pengesahan undang-undang itu diklaimnya untuk membenahi
regulasi dan birokrasi. Reformasi struktural, kata Jokowi, juga diperuntukkan agar Usaha Mikro
Kecil Menengah (UKM) dan penyediaan lapangan kerja bisa berkembang pesat.
43