Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 43
Judul Presiden Optimistis Ekonomi RI Segera Pulih
Nama Media Ekonomi Neraca
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg1
Jurnalis NERACA
Tanggal 2020-10-26 05:39:00
Ukuran 206x188mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 10.300.000
News Value Rp 103.000.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Jokowi (Presiden) Tetapi dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi
Indonesia relatif lebih landai dan saya meyakini insyaallah mampu untuk segera recovery,
mampu melakukan pemulihan
neutral - Jokowi (Presiden) Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin
terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa
semakin terbuka luas
negative - Jokowi (Presiden) Perekonomian di berbagai negara mengalami kontraksi, bahkan
resesi. Tak ada yang kebal dari pandemi, termasuk negara kita Indonesia
neutral - Jokowi (Presiden) Tatkala banyak negara maju mengalami kemunduran justru inilah
saatnya bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan
positive - Jokowi (Presiden) Sekali lagi agar perekonomian rakyat segera cepat bergerak, UMKM
segera tumbuh, dan peluang kerja segera bertambah luas
positive - Jokowi (Presiden) Artinya, regulasi dan birokrasi Indonesia ditempatkan sebagai paling
rumit di dunia
positive - Jokowi (Presiden) Saya sangat optimis kita akan mampu memanfaatkan peluang
tersebut. Pandemi memang menyulitkan kita tetapi juga membuka peluang kita. Dengan catatan,
kita bisa lebih cepat dibandingkan negara lain dan kita lebih efisien dibandingkan bangsa lain
neutral - Bahlil Lahadalia (Kepala BKPM) Yang BKPM catat ini adalah yang
langsung,padahalkalauyangtidak langsung ini bisa sampai dengan 3 juta
negative - Bahlil Lahadalia (Kepala BKPM) Kalau bicara perusahaan itu, ada tenaga kerja
langsung dan tidak langsung. Bahkan,yangtidaklang-sung ini bisa 3 kali-4 kali lipat dibandingkan
dengan tenaga kerja langsung karena ada ekosistem yang terbangun di situ
negative - Bahlil Lahadalia (Kepala BKPM) Pendekatannya pasti beda, kalau bicara industri pasti
tenaga kerjanya tidak sebanyak padat karya. Oleh karena itu, tidak mesti setiap nilai uang yang
dikucurkan untuk investasi pada konteks perusahaan yang gunakan teknologi itu sama dengan
padat karya
42