Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 40

Judul               Cek Kosong Omnibus Law: Meningkatkan Investasi Hanya Ilusi
                Nama Media          Ekonomi Neraca
                Newstrend           Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
                Halaman/URL         Pg2
                Jurnalis            Opini
                Tanggal             2020-10-26 05:41:00
                Ukuran              171x193mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 8.550.000

                News Value          Rp 25.650.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Ringkasan
              Sedih dan pilu nasib rakyat Indonesia. Kebijakan ekonomi berdasarkan coba-coba tanpa kajian
              menyeluruh dan masuk akal. Kebijakan coba-coba ini hanya berdasarkan intuisi. Yang ternyata
              salah  arah.  Atau  memang  tujuannya  mau  menguntungkan  pihak  tertentu  saja?  Target
              pertumbuhan  ekonomi  2015-2019  dipatok  7  persen.  Realisasinya  jauh  di  bawah  itu.
              Pertumbuhan ekonomi 2015 hanya 4,9 persen.

              Padahal  pemerintahan  SBY  pada  periode  kedua  tersebut  juga  menggunakan  UU  yang  sama
              dengan pemerintahan Jokowi, yaitu UU yang belum diganti dengan UU Cipta Kerja. Berdasarkan
              fakta  ini,  sangat  tidak  tepat  menyalahkan  UU  atas  pelambatan  investasi.  Oleh  karena  itu,
              solusinya  bukan  mengganti  UU.  Tapi  seharusnya  mengganti  pengelola  negara.  Maksudnya,
              anggota kabinet yang tidak mampu. Selain itu, pemerintah dan DPR harus bertanggung jawab
              kalau kebijakan yang sudah makan korban nyawa ini ternyata gagal. Harus ada konsekuensinya.
              Berani? (www.watyutink.com)



              CEK KOSONG OMNIBUS LAW: MENINGKATKAN INVESTASI HANYA ILUSI

              Sedih dan pilu nasib rakyat Indonesia. Kebijakan ekonomi berdasarkan coba-coba tanpa kajian
              menyeluruh dan masuk akal.

              Kebijakan  coba-coba  ini  hanya  berdasarkan  intuisi.  Yang  ternyata  salah  arah.  Atau  memang
              tujuannya mau menguntungkan pihak tertentu saja?Target pertumbuhan ekonomi 2015-2019
              dipatok 7 persen. Realisasinya jauh di bawah itu. Pertumbuhan ekonomi 2015 hanya 4,9 persen.

              Pemerintah kelihatan bingung. Kebijakan coba-coba mulai dijalankan. Sejak 2015 pemerintah
              mulai menerbitkan Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi
              menjadi 7 persen. Tidak hanya satu kebijakan, tetapi berjilid-jilid. Puncaknya 16 November 2018,
              pemerintah  menerbitkan  PKE  jilid  XVI  yang  sangat  absurd  dan  akhirnya  harus  direvisi  atau
              dibatalkan.

              PKE  intinya  kebijakan  insentif  perpajakan  untuk  menarik  investasi  dan  meningkatkan
              pertumbuhan ekonomi. Tapi, hasilnya nihil. Pertumbuhan ekonomi2015-2019 rata-rata hanya 5


                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45