Page 79 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2020
P. 79

Ringkasan

              Pihak Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan serikat buruh lainnya akan menggelar
              aksi demo besar-besaran pada 1 November 2020.

              Aksi  unjuk  rasa  tersebut  dilakukan  jika  Presiden  RI  Joko  Widodo  menandatangani  Undang-
              Undang Cipta Kerja.

              Pernyataan itu disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.



              ANCAM DEMO BESAR-BESARAN 1 NOVEMBER

              Pihak Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan serikat buruh lainnya akan menggelar
              aksi demo besar-besaran pada 1 November 2020.

              Aksi  unjuk  rasa  tersebut  dilakukan  jika  Presiden  RI  Joko  Widodo  menandatangani  Undang-
              Undang Cipta Kerja.

              Pernyataan itu disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.

              Ia mengatakan, pihaknya memperkirakan Undang Undang (UU) tersebut akan ditandatangani
              Jokowi pada 28 Oktober.

              Maka,  kata  Said.  buruh  tidak  langsung  mendemo  pada  hari  selelahnya  mengingat  ada  libur
              panjang.

              "Maka.  1  November  kami  pastikan  buruh  KSPI  akan  menyerukan  aksi  nasional  di  seluruh
              Indonesia. 20 provinsi dan lebih dari 200 kabupaten/kota, kami akan aksi besar-besaran." kata
              Said, Sabtu (24/10) seperti dilansir Kompas.com.

              Said memastikan aksi demo besar-besaran ini akan dilakukan secara terukur, konstitusional. dan
              berlangsung damai.

              Menurut Said. aksi demo tersebut akan disertai dengan pengajuan uji materi atau ju-dicial revlew
              UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi.

              "Tanggal 1 November tersebut tentu secara bersamaan kami akan membawa judicial review UU
              Cipta K erja, andaikan tanggal 28 Oktober sudah ditandatangani dan memiliki nomor." ujarnya.

              Lebih lanjut. Said mengatakan, aksi demo menolak UU Cipta Kerja akan digelar di sekitar Istana
              Negara dan Mahkamah Konstitusi.
              "Sampai kapan kita aksi? Aksi-aksi itu sampai kita menang, dan dikeluarkannya putusan dari MK.
              Enggak  ada  batas  waktu  kapan  saja  kami  persiapkan  aksi  terarah  dan  konstitusional."
              pungkasnya.

              Birokrasi Paling Rumit

              Presiden  Joko  Widodo  sendiri  mengungkapkan  alasan  mengapa  pemerintah  dan  DPR  tetap
              mengebut pembahasan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja meski pandemi Covid-19 masih
              berlangsung di dalam negeri.

              Jokowi  menyebut,  langkah  pemerintah  menginisiasi  RUU  Cipta  Kerja  itu  dilandasi  rumitnya
              aturan dan birokrasi bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.




                                                           78
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84