Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 AGUSTUS 2021
P. 33
Anggaran Kartu Prakerja yang awalnya Rp 20 triliun pada semester 11-2021 ini dikurangi jadi Rp
11,2 triliun. Tambahan anggaran yang awalnya Rp 10 triliun dibagi dua dengan program BSU
yang kembali dihidupkan pemerintah. BSU mendapat alokasi anggaran Rp 8,8 triliun, sementara
Kartu Prakerja mendapat tambahan anggaran Rp 1,2 triliun.
Selain Kartu Prakerja, bantuan subsidi upah untuk sekitar 8 juta pekerja yang terdampak PPKM
juga belum cair. Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan,
targetnya bantuan itu sudah bisa ditransfer ke rekening setiap penerima pada pekan ini.
Meski data 1 juta calon penerima untuk tahap I penyaluran sudah diserahkan BP Jamsostek,
pekan lalu, ada tahapan yang harus dilalui. Pertama, proses administrasi keuangan dengan
Kementerian Keuangan. Dana bantuan sosial harus ditransfer dari Kemenkeu ke daftar isian
pelaksanaan anggaran (DIPA) Kemenaker. Kedua, proses verifikasi ulang data calon penerima.
"Kami harap bisa secepatnya mentransfer dana ke rekening penerima. Semoga minggu ini sudah
selesai," kata Anwar.
Prediksi pengangguran
Secara terpisah, ekonom LPEM FEB UI, Muhammad Hanri, mengatakan, pengetatan PPKM
selama sebulan terakhir ini sudah pasti memukul pekerja, khususnya mereka yang bekerja di
sektor non-esensial.
Oleh karena itu, program perlindungan sosial yang tepat sasaran dan cepat disalurkan, termasuk
bantuan insentif untuk UMKM dan korporasi, jadi aspek penting untuk menekan angka
pengangguran tahun ini.
LPEM UI memprediksi, setidaknya ada 5,01 juta pekerja mal/pusat perbelanjaan yang terdampak
pengetatan PPKM. Sebanyak 3,34 juta orang berada di Jawa-Bali, sedangkan 1,67 juta orang di
luar Jawa-Bali. Selain pekerja mal, ada pula 63.000 pekerja bioskop.
Pekerja mal dan bioskop diperkirakan paling terdampak karena harus menutup kegiatan selama
PPKM. "Mengacu pada data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), rata-rata pendapatan
mereka ada di kisaran Rp 1 juta-4 juta per bulan. Artinya, mereka bukan orang-orang yang
punya resiliensi tinggi ketika ada disrupsi ekonomi," ujar Hanri.
Kelompok lain yang rentan adalah pekerja informal atau buruh yang berusaha sendiri, yang
jumlahnya terus bertambah selama pandemi, tetapi belum tersentuh program bansos secara
spesifik. Mereka juga tidak termasuk dalam kriteria calon penerima subsidi upah.
LPEM UI memprediksi, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2021 mencapai kisaran 7,1-
7,3 persen dari total angkatan kerja nasional. (AGE)
32