Page 408 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 408

Ringkasan

              Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar menerima aspirasi Serikat Pekerja Buruh Provinsi Riau pada
              acara forum Dialog Forkopimda Riau yang membahas Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di kantor
              gubernur, Kota Pekanbaru pada Senin (12/10). Setelah menerima aspirasi, Syamsuar berjanji
              mengirimkan surat aspirasi kepada Presiden Jokowi dan DPR terkait penolakan Omnibus Law
              yang disampaikan oleh beberapa kelompok serikat buruh dan mahasiswa di Riau.  Sebelumnya,
              Bupati Bandung Barat Aa Umbara, Bupati Bandung Dadang M Naser, Wali Kota Sukabumi Ahmad
              Fahmi, Bupati Subang H Ruhimat, Bupati Garut Rudi Gunawan, Bupati Tegal Umi Azizah, Bupati
              Limapuluh  Kota  Irefendi  Arbi,  dan  Wali  Kota Malang  Sutiaji,  serta  beberapa  pimpinan  DPRD
              lainnya juga menolak pengesahan UU Cipta Kerja.



              JUMLAH GUBERNUR PROBURUH YANG SURATI JOKOWI TERUS BERTAMBAH

              Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar menerima aspirasi Serikat Pekerja Buruh Provinsi Riau pada
              acara forum Dialog Forkopimda Riau yang membahas Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di kantor
              gubernur, Kota Pekanbaru pada Senin (12/10).

              Setelah  menerima  aspirasi,  Syamsuar  berjanji  mengirimkan  surat  aspirasi  kepada  Presiden
              Jokowi dan DPR terkait penolakan Omnibus Law yang disampaikan oleh beberapa kelompok
              serikat buruh dan mahasiswa di Riau.

              Surat  tersebut  telah  ditandatangi  Syamsuar,  setelah  pihaknya  mengadakan  dialog  bersama
              perwakilan tiga kelompok besar serikat buruh dan mahasiswa. "Iya benar, tadi saya bersama
              forkompinda  mengadakan  dialog  bersama  perwakilan  pengurus  tiga  kelompok  besar  Serikat
              buruh pekerja yang ada di Riau. Kita lakukan dialog secara bergantian. Mereka menyampaikan
              aspirasi dan meminta disampaikan kepada pimpinan pusat," kata Syamsuar dikutip lama resmi
              Pemprov Riau.
              Surat  berlogo  Pancasila  dan  ditandatangi  serta  dicap  oleh  gubri,  berisi:    Dengan  telah
              disahkannya Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja oleh DPR RI pada 5 Oktober 2020, di
              Provinsi Riau telah terjadi aksi unjuk rasa menolak terhadap undang-undang tersebut oleh serikat
              pekerja/buruh dan elemen mahasiswa di Provinsi Riau.
              Sehubungan  dengan  hal  tersebut  Pemerintah  Provinsi  Riau  meneruskan  aspirasi  serikat
              pekerja/buru dan elemen mahasiswa di Provinsi Riau yang menyatakan menolak pemberlakuan
              Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang telah disahkan.

              Syamsuar adalah gubernur kesekian yang proaspirasi buruh, yang menolak pengesahan RUU
              Cipta Kerja yang disahkan DPR pada Senin (5/10), meski jumlah halaman dan isinya berubah.

              Pada  hari  yang  sama,  Gubernur  Sulawesi  Selatan  (Sulsel)  Nurdin  Abdullahh  yang  menemui
              pendemo di Kota Makassar, mengaku, siap meneruskan aspirasi para pendemo. Dia menyatakan,
              UU Cipta Kerja ada yang baik dan buruk.

              "Sejumlah hal saya sampaikan ke adik-adik Mahasiswa yang aksi terkait UU Omnibus Law di
              depan  Kantor  Gubernur  Sulsel  hari  ini,  pasal-pasal  dalam  UU  tersebut  yang  baik  kita  ambil,
              adapula pasal-pasal yang merugikan rakyat itu akan kita usulkan untuk diperbaiki ke pemerintah
              pusat," kata Nurdin.

              Dia pun berjanji mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi agar memperbaiki Omnibus Law
              yang dianggap merugikan kelompok buruh. "Dalam minggu ini saya akan menyampaikan kepada
              bapak Presiden yaitu usulan dari Sulawesi Selatan untuk dilakukan perbaikan," katanya lewat
              akun  Twitter, @nurdinabdullah.

                                                           407
   403   404   405   406   407   408   409   410   411   412   413