Page 409 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 OKTOBER 2020
P. 409

Sebelumnya, Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Daru juga mengirimkan surat pada
              Jumat  (9/10),  berkop  gubernur  sumsel  dengan  bersifat  penting  dan  bernomor
              560/220/Kesbangpol/2020 ditujukan kepada Presiden Jokowi. Surat tersebut berisikan perihal
              penyampaian aspirasi mahasiswa se-Sumsel yang menolak pemberlakuan UU Cipta Kerja.

              Pada Jumat pula, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengirimkan surat
              yang ditujukan ke Presiden Jokowi dengan tujuan meminta supaya tuntutan buruh dipenuhi.
              Adapun  tuntutannya,  yaitu  UU  Cipta  Kerja  ditangguhkan.  Khofifah  menegaskan,  pengiriman
              surat kepada Jokowi tersebut sebagai bentuk pemenuhan aspirasi buruh yang menggelar aksi
              menolak Omnibus Law di berbagai kota/kabupaten di Jatim pada Kamis (9/10).

              "Aspirasi  mereka  yang  meminta  gubernur  untuk  berkirim  surat  resmi  kepada  Presiden  Joko
              Widodo langsung saya penuhi. (Jumat) ini surat dikirim melalui Mendagri," kata Khofifah usai
              ziarah ke makam Gubernur Jatim pertama RMT Aryo Suryo di Kabupaten Magetan.

              Sebelumnya,  Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil,  Gubernur  Sumatra  Barat  (Sumbar)  Irwan
              Prayitno,  Gubernur  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  (DIY)  Sri  Sultan  Hamengkubuwono  X,  dan
              Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi. Inti
              surat mereka adalah meneruskan aspirasi buruh dan mahasiswa yang menggelar demonstrasi di
              wilayah hukum gubernur masing-masing, yang menolak Omnibus Law agar dibatalkan Presiden
              dan DPR.

              Bahkan, Ridwan Kamil dalam suratnya bernomor: 560/4395/Disnakertrans pada Kamis (8/10),
              mengingatkan pemerintah untuk mendengarkan secara saksama dan baik-baik aspirasi buruh.
              Dalam surat resmi Gubernur Jabar, terdapat pula saran supaya Presiden Jokowi menerbitkan
              Peraturan  Pemerintah  Pengganti  Undang-Undang  (Perpu)  supaya  Omnibus  Law  batal
              diberlakukan.

              "Jadi  UU  ini  jangan  dulu  disahkan  untuk  dijalankan,"  katanya  saat  konferensi  pers  usai
              beraudiensi dengan kelompok buruh, Kamis.

              Adapun Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan berjanji meneruskan aspirasi buruh yang menolak
              UU Cipta Kerja, untuk diteruskan kepada Presiden Jokowi. Anies yang meninjau Halte Bundara
              HI  pada  Kamis  malam,  yang  dibakar  orang  tak  dikenal,  mengaku,  siap  memfasilitasi  suara
              masyarakat agar didengar pemerintah. "Aspirasi silakan disampaikan, silakan diteruskan, dan
              tadi  saya  juga  sudah  bicara  dengan  teman-teman  mahasiswa  mereka  sampaikan  aspirasi."
              Adapun  jumlah  wali  kota  dan  bupati  yang  menolak  juga  terus  bertambah,  yang  mencapai
              puluhan  kepala  daerah.  Wali  Kota  Tangerang,  Arief  Wismansyah  menyurati  Presiden  Jokowi
              untuk menangguhkan berlakunya UU Cipta Kerja. Aspirasi tersebut tertuang dalam surat nomor
              560/2278-Disnaker tentang penyampaian aspirasi dari Serikat Pekerja di Kota Tangerang pada
              9 Oktober 2020.

              "(Surat) sebagai tindak lanjut penyampaian aspirasi yang terjadi di sejumlah daerah termasuk di
              Kota  Tangerang.  Terkait  penolakan  terhadap  UU  Cipta  Kerja  dari  kalangan  pekerja  maupun
              mahasiswa," ujar Arief di Kota Tangerang, Senin (12/10).

              Sebelumnya, Bupati Bandung Barat Aa Umbara, Bupati Bandung Dadang M Naser, Wali Kota
              Sukabumi Ahmad Fahmi, Bupati Subang H Ruhimat, Bupati Garut Rudi Gunawan, Bupati Tegal
              Umi Azizah, Bupati Limapuluh Kota Irefendi Arbi, dan Wali Kota Malang Sutiaji, serta beberapa
              pimpinan DPRD lainnya juga menolak pengesahan UU Cipta Kerja.







                                                           408
   404   405   406   407   408   409   410   411   412   413   414