Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MARET 2021
P. 63

Judul               BP Jamsostek Targetkan Dana Kelolaan Rp 800 Triliun di 2026
                Nama Media          investor.id
                Newstrend           Program BPJamsostek
                Halaman/URL         https://investor.id/finance/bp-jamsostek-targetkan-dana-kelolaan-rp-
                                    800-triliun-di-2026
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2021-03-16 20:19:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 10.000.000
                News Value          Rp 30.000.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Narasumber

              positive - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJAMSOSTEK) Fokus juga dilakukan terkait tata
              kelola. Dengan jumlah akumulasi (dana kelolaan) sampai sekitar Rp 486 triliun di 2020, semoga
              lima  tahun  kedepan  (2026)  bisa  sampai  Rp  800  triliun.  Tata  kelola  yang  baik  jadi  penting,
              investasi juga harus kami jaga betul, agar yield -nya optimal

              negative - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJAMSOSTEK) Kalau dilihat di tahun 2019 itu
              ada 539 ribu peserta, di 2020 turun atau berkurang menjadi 389 ribu. Ini kalau kami coba lihat
              penyebabnya adalah mereka selesai masa kerja dan tidak diperpanjang lagi, artinya tidak bisa
              berangkat lagi karena Covid-19. Jadi sekarang kurang lebih separuh yang terdaftar itu peserta
              aktif

              neutral - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJAMSOSTEK) Kalau dari daerah asal dari peserta
              terdaftar, lima besarnya adalah Indramayu, Lombok, Lampung, Cirebon, dan Cilacap. Kalau dari
              dari BP2MI, total pekerja migran yang berangkat itu terbesar ada Jatim, Jateng, Jabar, NTB, dan
              Lampung.  Kalau kita  lihat  ini  potensi besar karena  dari  Jateng  ini  belum  menjadi  top  5 dari
              peserta BPJS Ketenagakerjaan

              neutral - Anggoro Eko Cahyo (Direktur Utama BPJAMSOSTEK) Memang betul penetrasi masih
              rendah dan edukasi masih kurang, belum semua pekerja migran Indonesia peserta Jamsostek
              tau  memiliki  manfaat  apa  saja,  itu  yang  perlu  kami  perbaiki.  Jadi  perbanyak  penambahan
              peserta, dan edukasi bagi peserta eksisting terkait manfaat yang bisa mereka terima

              negative - Nur Nadlifah (Anggota Baleg Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)) Dari jumlah
              pekerja  migran  Indonesia  dengan  jumlah  kepesertaan  yang  ada  itu  masih  sangat  jauh,  ini
              menjadi  tantangan  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  meningkatkan  ketenagakerjaan.  Tapi  harus
              dibarengi dengan keluarnya klaim yang mudah. Saya curiga, jangan-jangan BP2MI itu masih
              menggunakan asuransi sendiri (bukan BP Jamsostek), karena klaimnya lebih mudah. Misalnya
              ketika berkas belum ada, dia sudah bisa mengeluarkan uang santunan. Inikan menjadi tidak
              sehat, mereka menjadi tidak percaya, padahal ini amanat UU




                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68