Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 23

Ringkasan

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengimbau kepada seluruh pekerja/buruh di masing-
              masing  perusahaan  untuk  mematuhi  ketentuan  peraturan  perundangan,  khususnya  terkait
              dengan mogok kerja, serta ketentuan tentang Penanggulangan dan Penanganan Covid-19.

              Imbauan itu disampaikan Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani terkait rencana jutaan buruh
              melakukan mogok kerja pada 6-8 Oktober 2020 sebagai bentuk penolakan terhadap RUU Cipta
              Kerja yang sedang dibahas pemerintah bersama DPR.



              BURUH DIMINTA PATUHI ATURAN

              Oleh Sanya Dinda dan Leonard AL Cahyoputra

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengimbau kepada seluruh pekerja/buruh di masing-
              masing  perusahaan  untuk  mematuhi  ketentuan  peraturan  perundangan,  khususnya  terkait
              dengan mogok kerja, serta ketentuan tentang Penanggulangan dan Penanganan Covid-19.

              Imbauan itu disampaikan Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani terkait rencana jutaan buruh
              melakukan mogok kerja pada 6-8 Oktober 2020 sebagai bentuk penolakan terhadap RUU Cipta
              Kerja yang sedang dibahas pemerintah bersama DPR.
              Dalam surat edaran Nomor 293/ DPN/1.3/3B/DC/20 tentang Himbauan Terkait Rencana Mogok
              Nasional  kepada  seluruh  pengusaha  anggota  Apindo,  Hariyadi  meminta  kepada  semua
              pengusaha untuk memberikan edukasi kepada pekerja atau buruh di perusahaan masing-masing
              terkait ketentuan tentang mogok kerja.

              Hariyadi mengatakan, berdasarkan Kepmenkertrans No. 232/2003 pasal 3, mogok kerja buruh
              yang akan dilaksanakan pada tanggal 6,7, dan 8 Oktober 2020 tidaklah sah. Pasalnya, mogok
              kerja tersebut tidak diakibatkan oleh gagalnya perundingan antara pengusaha dan pekerja.
              "Dalam pasal 4 disebutkan, gagalnya perundingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
              a  adalah  tidak  tercapainya  kesepakatan  penyelesaian  perselisihan  hubungan  industrial  yang
              dapat  disebabkan  karena  pengusaha  tidak  mau  melakukan  perundingan  walaupun  serikat
              pekerja/serikat buruh atau pekerja/buruh telah meminta secara tertulis kepada pengusaha 2
              (dua) kali dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja, atau perundingan-perundingan
              yang  dilakukan  mengalami  jalan  buntu  yang  dinyatakan  oleh  para  pihak  dalam  risalah
              perundingan," kata Hariyadi dalam surat edaran kepada pengusaha, yang dikutip Rabu (30/9).

              Dengan kata lain, Hariyadi memandang bahwa pengusaha dan pekerja telah menyepakati isi
              RUU Cipta Kerja. Di samping itu, Hariyadi juga meminta pengusaha mengimbau kepada seluruh
              pekerja di perusahaan masing-masing untuk mematuhi peraturan perundang-undangan tentang
              penanggulangan Covid-19.

              Sejalan dengan UU Nomor 16 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, pemerintah DKI
              Jakarta telah menerbitkan Pergub Nomor 88 Tahun 2020. Pasal 14 ayat (1) huruf (a) dan (B)
              Pergub  tersebut  menyebutkan  bahwa  demi  kesehatan  bersama,  masyarakat  umum  ataupun
              karyawan  tidak  boleh  melakukan  kegiatan  berkumpul  atau  bergerombol  di  suatu  tempat.
              Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang
              berlaku tentang Penanggulangan dan Penanganan Covid-19.
              Apabila  pekerja  atau  buruh  melaksanakan  demo  saat  melakukan  mogok  kerja,  mereka
              berpotensi melanggar Pergub tersebut. Di samping itu, mereka berpotensi menjadi penyebar
              pandemi Covid-19.

                                                           22
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28