Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 OKTOBER 2020
P. 26

pariwisata,  industri  semen,  telekomunikasi,  pekerja  transportasi,  pekerja  pelabuhan,  logistik,
              perbankan, dan lain-lain.
              Ia mengatakan, mogok nasional ini dilakukan sebagai bentuk protes buruh Indonesia terhadap
              pembahasan  RUU  Cipta  Kerja  yang  dinilai  lebih  menguntungkan  pengusaha.  Misalnya
              dibebaskannya penggunaan buruh kontrak dan outsourcing di semua jenis pekerjaan dan tanpa
              batasan waktu, dihilangkannya UMSK, hingga pengurangan nilai pesangon.

              "Sejak awal kami meminta agar pelindungan minimal kaum buruh yang ada di Undang-undang
              Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jangan dikurangi. Tetapi faktanya omnibus latv
              mengurangi hak-hak buruh yang ada di dalam undang-undang eksisting," kata Said Iqbal.
              Sebagai pra mogok nasional, buruh Indonesia juga berencana melakukan aksi unjuk rasa setiap
              hari yang pelaksanaannya direncanakan akan dimulai tanggal 29 September hingga 8 Oktober
              2020.

              Selain itu, bersama dengan elemen yang lain, buruh juga akan melakukan aksi nasional serentak
              di seluruh Indonesia yang direncanakan tanggal 1 Oktober dan 8 Oktober. Di Ibu Kota, sasaran
              aksi buruh adalah Istana Negara, Kantor Menko Perekonomian, Kantor Menteri Ketenagakerjaan,
              dan DPR RI. Sedangkan di daerah, aksi akan dipusatkan di kantor Gubernur atau DPRD setempat.

              "Ketika aksi-aksi yang kami lakukan tidak ditanggapi, puncaknya kami akan melakukan mogok
              nasional  yang  dilakukan  serentak  di  seluruh  Indonesia  sebagaimana  kami  jelaskan  di  atas,"
              tegasnya.

              Secara bersamaan, saat sidang paripurna untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja pada 8 Oktober
              2020, selain mogok nasional menghentikan proses produksi di tingkat pabrik, puluhan ribu buruh
              se-Jawa juga akan melakukan demonstrasi di Gedung DPR RI selama berlangsungnya sidang
              paripurna.

              Lebih lanjut dia menyampaikan, pihaknya akan mengajak elemen-elemen lain untuk bergabung
              dalam pemogokan umum ini.

              KSPN Tak Ikut Mogok

              Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) menyatakan tidak akan ikut mogok
              nasional yang rencananya dilakukan pada 6-8 Oktober 2020 sebagai respons dari selesainya
              pembahasan klaster ketenagakerjaan di RUU Cipta Kerja.
              KSPN menilai, advokasi yang telah dilakukan terkait RUU Cipta Kerja sudah melalui jalan panjang
              dan kajian kritis, lobi, hingga terlibat langsung dalam audiensi.

              "Sampai masuk terlibat dalam tim tripartit untuk menyuarakan kritisi soal substansi RUU Cipta
              Kerja klaster ketenagakerjaan. Proses perjuangan panjang tersebut sedang kami kawal terus
              agar  sesuai  harapan  pekerja/buruh  khususnya  anggota  KSPN,"  kata  Presiden  KSPN,  Ristadi,
              melalui keterangan persnya kepada Beritasatu.com, Rabu (30/9/2020).

              Selain itu, kata Ristadi, KSPN juga mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19 yang belum
              berakhir. "Pandemi Covid-19 menghantam sektor ekonomi dan kesehatan, ini sangat berbahaya
              bagi masyarakat Indonesia," tegasnya.

              Menurut  Ristadi,  KSPN yang  memiliki  anggota  lebih  dari  300.000  pekerja,  salah  satu  serikat
              dengan  anggota  terbanyak,  juga  telah  mempertimbangkan  berbagai  masukan  dari  pengurus
              pusat dan daerah untuk tidak mengikuti mogok nasional ini.

              "Kami  juga  memperhatikan  kondisi  anggota  yang  masih  banyak  dirumahkan  serta  belum
              selesainya kasus ribuan PHK anggota KSPN," tandasnya.
                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31